Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memutuskan untuk mengambil alih proyek Asahan-Inalum di Sumatera Utara yang selama ini merupakan proyek patungan antara Indonesia dengan Jepang.

"Pihak Jepang sudah mengajukan proposal bisnis untuk perpanjangan proyek itu, sementara dari Indonesa membuat counter proposal karena kita maunya mengambil alih, nanti tim perunding maju di perundingan," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat usai rapat koordinasi di Gedung Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Kamis.

Menurut Hidayat, rapat koordinasi yang juga dihadiri Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Menkeu Agus Martowardojo membahas persiapan melakukan perundingan dengan Jepang.

"Pemerintah secara resmi juga menerima laporan atas proyek asahan, kami update termasuk laporan keuangan yang terakhir," katanya.

Setelah menerima proposal bisnis dari pihak Jepang, menurut Hidayat, pemerintah akan menyusun counter proposal karena Indonesia ingin mengambil alih proyek itu.

"Nanti akan dibentuk tim perunding berdasar Keppres. Tim ini akan dibantu oleh tim teknis yang sekarang sudah ada," katanya.

Menurut dia, pemerintah juga akan menunjuk tim konsultan independen yang akan mengkaji masalah itu dari berbagai aspek sehihingga ada second opinion.

"Tidak hanya dari pemerintah saja supaya obyektif. Akan segera dipilih konsultan itu dan segera masuk ke perundingan. Saya minta dibuat time frame untuk itu," katanya.

Ia menyebutkan, pihak Jepang menganggap 31 Oktober 2010 sebagai batas akhir untuk memutuskan status proyek itu.

"Interpretasi kami itu bukan dateline, tapi kami tetep memproses persiapan perundingan," kata Hidayat.

Sebelumnya Hidayat pernah mengungkapkan, adanya dua opsi yang bisa ditawarkan pemerintah Indonesia kepada Jepang. Pertama proyek akan diakuisisi sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia setelah 2013.

Kedua, kontrak akan diperpanjang dengan beberapa pembaruan skema bisnis yang lebih berpihak kepada kepentingan Indonesia.
(A039/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010