Merak (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan atau SAR memfokuskan ke Pulau Sangiang untuk melakukan penyisiran korban kecelakaan laut setelah dilakukan di sekitar Pulau Tempurung, Perairan Selat Sunda belum ditemukan.

"Kita berharap hari keempat pencarian korban penumpang KMP Batu Mandi yang terjatuh di sekitar Pulau Tempurung itu bisa ditemukan," kata Kepala Basarnas Banten M Zaenal Aripin di Merak, Rabu.

Baca juga: Basarnas kembali evakuasi korban kecelakaan laut di Pulau Tempurung

Tim SAR gabungan terdiri Basarnas, Polairud Banten dan TNI AL kini memfokuskan penyisiran korban kecelakaan laut di Pulau Sangiang.

Kemungkinan besar korban terbawa arus gelombang, karena dilakukan pencarian di sekitar kawasan Pulau Tempurung,Perairan Selat Sunda tidak ditemukan.

Basarnas Banten menargetkan hari keempat dapat menemukan penumpang yang jatuh di atas KMP Batu Mandi bernama Ahmad Riyanto (41) warga Jalan Ikan Sepat No 03 LK III RT/RW 045 Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Lampung.

"Kami berharap cuaca Perairan Selat Sunda normal dengan ketinggian 1,5 meter," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, kecelakaan laut yang menimpa warga Lampung itu diduga melompat dari atas KMP Batu Mandi yang melakukan perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak.

Baca juga: Basarnas Banten sisir korban kecelakaan laut di PulauTempurung

Korban menjatuhkan ke laut di sekitar kawasan Pulau Tempurung dan hingga hari ketiga belum ditemukan dalam kondisi hidup maupun meninggal.

Namun, kata dia, tim SAR gabungan kini memfokuskan pencarian di sekitar Pulau Sangiang.

"Kami yakin korban sudah terbawa arus gelombang hingga ke Pulau Sangiang itu," katanya menjelaskan.

Basarnas menerima informasi kecelakaan laut itu Minggu (28/3) pukul 21.00 WIB,sedangkan kejadian sekitar pukul 18.50 WIB.

"Kami melakukan penyisiran evakuasi korban kecelakaan laut mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB," katanya.

Baca juga: Tim SAR hentikan pencarian ABK hilang di perairan Jember

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021