Bogor, 9/6 (ANTARA) - Beredarnya rekaman video porno yang diduga dilakukan pasangan artis menimbulkan kekhawatiran beberapa kalangan.
Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Lembaga Monitoring Hukum, di Bogor Rabu menyatakan kekhawatirannya dan menghimbau pihak sekolah untuk merazia telepon genggam (handphone) para siswa.
Ketua LSM Lembaga Monitoring Hukum, Irianto mengkhawatirkan para siswa akan mengakses video porno tersebut melalui jaringan internet dan menyimpannya di hanphone.
"Kami melihat peredaran video tersebut sudah marak di masyarakat, saya melihat banyak di pasar-pasar para pedagang dengan santai melihat video tersebut melalui handphonenya. Berarti peredarannya sudah banyak, kami khawatir ini juga sampai di tangan pelajar, maka kami menghimbau pihak sekolah merazia handphone setiap siswa," katanya, Rabu.
Selain meminta kepada pihak sekolah, Irianto juga mengimbau aparat kepolisian untuk cepat bertindak dengan menggelar razia penjualan VCD/DVD bajakan dan warung internet.
"Kami juga meminta Dinas Pendidikan untuk menginstruksi pihak sekolah untuk menggelar razia handphone siswa, pasalnya peredaran video sudah makin banyak dikhawatirkan akan meruksan akhlak siswa," ujarnya.
Beredarnya rekaman gambar porno artis tersebut membuat beberapa orang penasaran dan berburu ingin memiliki video tersebut dengan mendatangi warnet. Beberapa pedagang di Pasar Anyar mengaku telah memiliki video porno tersebut.
Tidak hanya para pedagang, beberapa tukang becak yang mangkal di depan kantor Kejaksaan Negeri Bogor juga memiliki rekaman video tersebut dan mereka dengan santainya melihat adegan panas tersebut melalui layar handphonenya sambil menunggu penumpang.
Irianto merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Video tersebut bisa merusak moral dan akhlak generasi muda.
"Ironisnya, banyak anak yang meminta uang kepada orang tuanya untuk ke warnet hanya untuk mengakses video tersebut. Ini sangat tidak baik, aparat dan pihak terkait harus segera bertindak tegas," katanya.
Banyaknya kalangan pelajar SMP dan SMA yang berburu video mesum mirip LM dengan A tersebut disikapi bijak oleh Kepala Sekolah SMA Budi Mulia, Alexius Kasta Blegur.
Guna mengawasi siswanya, Kepsek Budi Mulia tersebut membentuk tim guna melakukan operasi mendadak (Sidak) kepada para siswa dengan merazia handphone.
"Sebelumnya kita sudah mengingatkan siswa untuk tidak ikut dan terpengaruh dengan peredaran video tersebut. Tapi, jika kedapatan pada saat sidak ada gambar tersebut, siswa yang memiliki handphone akan kita kenakan sanksi," tegasnya. (LR*A033/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010