"Syariat Islam bukan sebagai halangan untuk kemajuan sektor pariwisata Aceh. Justru dengan adanya nilai-nilai Islami bisa dirasakan wisatawan manca negara (wisman) yang datang ke Aceh, asal ada aturan yang jelas berlaku di daerah ini," katanya menjawab ANTARA di Pidie Jaya, Rabu petang.
Hal itu disampaikan usai pembukaan Pekan Kebudayaan Pidie Jaya pertama. Pidie Jaya merupakan kabupaten pemekaran dari wilayah induk yakni Kabupaten Pidie atau berjarak sekitar 150 kilometer arah timur Kota Banda Aceh.
"Yang penting diperhatikan Pemerintah Aceh untuk menarik arus kunjungan wisman, katanya, adanya aturan yang jelas. Artinya jangan secara tiba-tiba ada pihak yang menyatakan itu tidak boleh, sementara yang lainnya memperbolehkan dilakukan wisman ketika berkunjung ke suatu tempat di Aceh," tambahnya.
Yuga menyatakan, dimana-mana para wisman itu memegang dan menghargai aturan dan adat yang berlaku ditempat yang dikunjunginya.
"Kalau wisman itu melihat kerukunan hidup, sopan santun dan cara makan yang Islami maka itu sesuatu hal yang menarik untuk dilihat. Turisma itu bukan sekedar hiburan, tapi ingin melihat pencerahan dari budaya yang lain dan berbeda di negara asalnya," kata dia menyebutkan.
Oleh karena itu, Yuga menyatakan optimis potensi alam, budaya dan adat istiadat yang dimiliki Aceh akan mampu menjadi modal bagi menarik arus kunjungan wisatawan ke provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.
"Cuma saya melihat adanya kelemahan dalam mempersepsikan, maunya selera turis itu begini menurut kita. Padahal itu semua keliru. Karenanya, saya setuju bahwa ada kejelasan yang kita atur. Jadi , misalnya di komunitas muslim apa yang harus kita lakukan untuk menyambut kedatangan wisatawan tersebut," katanya.
Untuk itu, Yuga menilai bahwa potensi alam yang dimiliki hampir merata di seluruh Aceh, terutama di pesisir pantai barat selatan Aceh, menjadi modal utama bagi menarik arus kunjungan wisman ke provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.
"Selain itu, ragam budaya yang cukup unik dan tidak ada ditempat lainnya juga menjadi modal bagi menarik arus kunjungan orang ke Aceh," kata dia menambahkan. (A042/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010