Selain merendam ratusan rumah, banjir juga telah mengganggu aktivitas siswa Sekolah Menengah Pertama 09 (SMP) dan Sekolah Dasar Negeri 1 dan 2 di Kelurahan Karangasem Utara yang sedang mengikuti ujian.
Para siswa yang akan menuju ke sekolahan terpaksa tanpa memakai sepatu karena ketinggian air mencapai sekitar 60 sentimeter.
Kedua kelurahan yang terandam banjir tersebut Kelurahan Karangasem Utara dan Watusalit, Kecamatan Batang. Sekarang warga yang dilanda banjir masih melakukan kerja bakti dan bergotong royong untuk menyingkirkan sampah yang menyumbat di saluran air dan rumah mereka.
Wakhidin (45), seorang warga setempat mengatakan, sebenarnya bencana banjir yang melanda daerahnya sudah menjadi kebiasaan warga setempat setiap datang musim hujan.
Namun, kata dia, banjir pada Rabu pagi ini juga diakibatkan tersumbatnya saluran irigasi pengendalian air asin di Kelurahan Karangasem jebol dan pendangkalan sungai Sipung sepanjang satu kilometer.
"Yang jelas, banjir ini telah mengganggu aktivitas warga dan anak sekolah dasar yang sedang mengikuti ujian," katanya.
Sri Rahmawati, seorang siswa sekolah dasar mengatakan para siswa merasa terganggu dengan adanya banjir tersebut karena air sempat masuk ke dalam ruangan sekolah.
"Saat mengerjakan soal ujian, saya memang tidak bisa konsentrasi karena kaki sempat terendam air,` katanya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Putra Tani Karangasem Utara, Sukarto mengatakan, akibat banjir tersebut diperkirakan akan mengancam para petani yang saat ini sedang memasuki masa tanam.
"Para petani ada kemungkinan akan mengalami gagal panen dan mengulang proses tanam padi karena saat ini tanaman terendam banjir," katanya.
Kepala Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Batang Murdiono mengatakan Pemkab Batang belum menerima laporan secara resmi terkait dengan korban banjir.
"Namun, yang jelas bencana banjir itu belum sampai menimbulkan korban jiwa dan hanya masih sebatas menggangu aktivitas warga setempat," katanya.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010