Program Santripreneur di pondok-pondok pesantren di Jawa Tengah dan Yogyakarta diharapkan dapat mendukung Gernas BBI Joglosemar, dan dalam acara Gernas BBI Joglosemar pada akhir Mei 2021 di area Candi Borobudur, akan dilaksanakan serah terima secara
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengajak santri yang mengikuti binaan wirausaha baru bernama Santripreneur untuk turut mendukung gelaran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Jogja Solo dan Semarang (BBI Joglosemar) pada akhir Mei 2021 di area Candi Borobudur.
“Program Santripreneur di pondok-pondok pesantren di Jawa Tengah dan Yogyakarta diharapkan dapat mendukung Gernas BBI Joglosemar, dan dalam acara Gernas BBI Joglosemar pada akhir Mei 2021 di area Candi Borobudur, akan dilaksanakan serah terima secara simbolis mesin dan peralatan produksi dengan pondok pesantren,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih secara virtual disaksikan di Jakarta, Selasa.
Gernas BBI 2021 diluncurkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Januari 2021. Gerakan ini merupakan kelanjutan Gernas BBI 2020.
Tujuan utama dari Gernas BBI adalah dari sisi produsen untuk mendorong peningkatan kualitas dan daya saing produk, sedangkan dari sisi konsumen untuk mendorong agar masyarakat lebih bangga, mencintai dan kemudian diikuti dengan membeli produk dalam negeri.
“Kegiatan dengan tagline Joglo semar untuk mewadahi para santri untuk berjualan online,” ujar Gati.
Kementerian Perindustrian dipercaya untuk melaksanakan Gernas BBI di Area Joglosemar (Borobudur).
“Harapannya, pada saat acara tersebut banyak artisan Joglosemar mampu memproduksi produk yang bernilai tinggi,” kata Gati.
Penyelenggaraan acara ini juga melibatkan berbagai pihak seperti Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Kompas Grup, Channel publikasi, Top Brand dan Brand Ambassador terpilih.
Tujuan dari program BBI Festival Joglosemar 2021 ialah mampu meningkatkan jumlah IKM yang onboarding, menciptakan nilai tambah bagi IKM, dan meningkatkan permintaan terhadap produk IKM.
Selain kegiatan Gernas BBI Joglosemar, Kemenperin juga berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pusat Halal dunia.
Berdasarkan Data Pendidikan Islam (EMIS), Ditjen Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian Agama, jumlah pondok pesantren di Indonesia sebanyak 28.518 yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santri sebanyak 4.354.245 santri. Dari total 28.518 pondok pesantren tersebut, sebagian besar berada di Pulau Jawa.
Dengan jumlah pondok pesantren dan santri yang cukup besar tersebut, pesantren dan para santri yang ada di pondok merupakan potensi yang dapat dikembangkan dengan stimulus yang tepat guna dan tepat sasaran. Kami melihat banyak pesantren yang sudah dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren bahkan memiliki unit bisnis yang juga melayani kebutuhan luar pesantren.
“Hal ini adalah suatu temuan yang menggembirakan bagi kami sebagai pembina industri, bahwa bibit-bibit wirausaha sudah mulai ditumbuhkan dan ditularkan kepada para santri di pondok pesantren,” kata Gati.
#gernas bbi
Baca juga: Kemenperin lanjutkan program santripreneur di Jateng dan Yogyakarta
Baca juga: Wapres: Pesantren sangat berpotensi kembangkan komoditas sawit
Baca juga: Konsisten cetak wirausaha, Kemenperin lanjutkan program Santripreneur
Baca juga: Kemenperin bina lebih dari 8.000 santri untuk jadi wirausaha baru
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021