Menurut AS, keikutsertaan masyarakat internasional itu "penting" guna memastikan adanya kredibilitas dalam investigasi Israel tersebut.
Aksi brutal Angkatan Laut (AL) Israel terhadap para awak dan penumpang kapal Turki, "Mavi Marmara", yang ikut dalam misi kemanusiaan ke Gaza pekan lalu itu menuai kecaman berbagai pihak.
Bahkan, kalangan kejaksaan Turki mempelajari kemungkinan menyeret para pemimpin Israel ke pengadilan.
Kepala Urusan Hak Azasi Manusia PBB Navy Pillay mengatakan dia pun sedang menindaklanjuti berbagai permintaan agar Israel diseret ke pengadilan Kejahatan Internasional.
Insiden akhir Mei lalu yang menewaskan sembilan orang, termasuk delapan WN Turki, itu memicu aksi demonstrasi ribuan warga Turki. Mereka meneriakkan Israel sebagai pembunuh.
Aksi anti-Israel juga digelar ribuan orang demonstran di berbagai kota dunia lainnya, termasuk London.
Di kota Dublin, Irlandia, warga setempat sempat meluapkan kemarahan mereka kepada Israel yang menahan Kapal MV Rachel Corrie yang mengangkut bahan bantuan bagi rakyat Palestina di Gaza.(R013/S008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
