Jakarta, 9/6 (ANTARA) - Indonesia akan pamerkan produk kerajinan di Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia, pada 3-7 November, dengan target transaksi Rp7,5 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Rudi Lengkong melalui siaran pers yang diterima ANTARA News di Jakarta, Selasa, menjelaskan pameran Inacraft 2010 di Malaysia itu bekerja sama dengan PT Palawi dan merupakan pameran ke-2 setelah tahun lalu.

Pameran yang diikuti 100 perusahaan kerajinan di Indonesia itu, kata dia, membidik 10 ribu pengunjung dari 50 negara.

"Tahun lalu, dalam penyelengaraan pameran tiga hari saja, kami mampu mendatangkan 3.900 pengunjung. Serta mendapatkan hasil kontak dagang dan ritel hingga Rp2,8 miliar. Karena itu, kami sengaja menambahkan hari pameran agar dapat menjangkau lebih banyak lagi pengunjung," ujarnya.

Rudy menegaskan pengembangan pasar kerajinan Indonesia sangat penting guna meningkatkan ekspor produk non migas. Apalagi produk kerajinan Indonesia terbukti mampu bertahan di tengah terpaan krisis ekonomi.

"Ke depan, kami akan mencoba menggelar pameran serupa di Australia. Saat ini kami masih tahap menjajakan ke arah itu," ujarnya.

Sementara itu, Dirut PT Palawi -- selaku penyelenggara pameran --Dahono Irianto mengatakan Malaysia merupakan jembatan produk kerajinan Indonesia untuk menembus pasar dunia, karena negeri jiran itu sering menjadi pemasok barang-barang untuk memenuhi kebutuhan hotel di Abu Dhabi (UEA) dan Qatar.

"Bahkan setiap November, Malaysia menggelar acara khusus dengan negara-negara tersebut, sehingga bulan itu dianggap sebagai musim kunjungan pembeli datang di Malaysia. Karena itulah, kami sengaja memilih November, agar dapat mendatangkan pembeli yang potensial," kata Dahono.

Ia mengatakan pameran tersebut membutuhkan dana sekitar Rp2 miliar. (R016/A026)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010