Pekanbaru (ANTARA News) - Polisi menahan 11 warga terkait insiden berdarah bentrokan di areal kebun plasma perusahaan kelapa sawit PT Tribakti Sari Mas (TBS) di Desa Koto Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.
"Sebanyak 11 warga kini dimintai keterangan," kata Kepala Kepolisian Resor Kuantan Singingi (Kuansing), AKBP R.A Kasenda, ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Selasa.
Dua warga tertembak, satu diantaranya meninggal dunia, akibat bentrokan antara polisi dan warga pada Selasa (8/6) siang.
Insiden tersebut merupakan buntut dari ketidakpuasan warga terhadap bagi hasil panen kebun plasma seluas 9.340 hektar (ha) yang dikelola perusahaan bersama KUD Prima Sehati.
Konflik makin memanas dan sekitar 500 warga pada Selasa (8/6) siang melakukan pemanenan paksa di kebun sawit seluas sekitar 100 ha yang diklaim menjadi milik mereka.
Menurut Kasenda, polisi baru memeriksa 11 warga tersebut untuk keperluan penyelidikan. Sejauh ini polisi belum menetapkan tersangka.
"Kami belum menetapkan tersangka, mereka masih sebatas dimintai keterangan mengenai motif yang mengakibatkan insiden ini," ujarnya.
Menurut informasi, warga yang tewas bernama Yusniar, berkelamin perempuan dan berusia 35 tahun, sedangkan seorang yang terluka bernama Siman (40).
Kasenda mengatakan terdapat dua luka di dada korban yang tewas dan sejumlah selosong peluru berserakan tak jauh dari jasadnya.
Kasenda menyatakan pihaknya telah menjalankan tugas sesuai prosedur dalam insiden tersebut. Ia mengatakan polisi masih menyelidiki apakah korban yang meninggal diakibatkan peluru dari petugas kepolisian.
Selain itu, seluruh sekitar 200 personel polisi sudah ditarik dari lokasi kejadian.
(T.F012/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010