Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilih penyanyi berbakat Indonesia Sandy Sandoro untuk membawakan lagu kedua karyanya yang bertema pelestarian lingkungan.
Musisi yang pernah mencapai lima besar kontes pencarian bakat di Jerman itu menyanyikan lagu tersebut dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Istana Negara di Jakarta, Selasa.
Lagu berjudul "Ke Oslo untuk Bumi Kita" itu diciptakan oleh Presiden di sela-sela kunjungan kerjanya ke Oslo, Norwegia penghujung Mei lalu.
Dalam kunjungan kerja itu Presiden Yudhoyono dan Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg menyaksikan penandatanganan kerjasama pelestarian hutan dalam program REDD+.
Sebelum dipercayakan kepada pemenang pertama International Contest of Young Pop Singers NEW WAVE 2009 di Jurmala, Latvia, lagu itu telah diperkenalkan Presiden Yudhoyono kepada para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang mendampinginya dalam Konferensi Iklim dan Kehutanan di Oslo.
Dalam kesempatan itu Presiden Yudhoyono bahkan memainkan gitar mengiringi para menteri menyanyikan lagu itu setelah ia terlebih dahulu memberikan contoh.
Kualitas Sandy sebagai musisi yang acap kali memenangkan kontes menyanyi di luar negeri tersebut memperoleh apresiasi positif dari sedikitnya 300an tamu undangan.
Presiden Yudhoyono juga mengaku puas dengan penampilan Sandy.
"Bagus ya lagunya. Sandy juga luar biasa nyanyinya tadi," kata Presiden.
Baru-baru ini Sandy merilis albumnya yang berjudul "Why Don't We?" dan melepas singlenya yang berjudul "malam biru". "Malam biru" dinilai mendapat tanggapan baik dari pencinta musik dii Indonesia.
Lagu "Ke Oslo untuk Bumi Kita" adalah lagu kedua Presiden Yudhoyono yang bertema pelestarian lingkungan. Sebelumnya Presiden pernah menciptakan lagu berjudul "Save Our Planet" dalam Konferensi Perubahan Iklim di Bali.
Lirik lagu "Ke Oslo untuk Bumi Kita" antara lain adalah, "Nun jauh di sana, di ujung dunia. Aku datang, menjinjing harapan. Bersama kawanku, umat hamba Tuhan. Bersatu untuk kelestarian alam."
"Bumi kita ini, taman kehidupan.Hutan dan lautan, di relung langit biru. Mari kita bersama, cegah kerusakan.Bersatulah wahai bangsa dunia."
"Bersatu, bersatulah kawan. Bersatu dunia, untuk Bumi kita. Lakukan, mari kita lakukan. Bergandengan tangan, untuk menjaganya. Tengadahkan tangan, mohon pada Tuhan. Anak cucu kita, selamat semuanya."
(T.G003*D012/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010