Mau jadi calon harus bayar uang, ini tidak bisa
Takengon (ANTARA) - Ketua Majelis Tinggi Tuha Peut Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Aceh Malik Mahmud Al-Haytar menegaskan pencalonan kandidat gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, wali kota/wakil wali kota di Aceh sama sekali tidak menggunakan mahar atau uang.
“Mau jadi calon harus bayar uang, ini tidak bisa,” kata Malik Mahmud saat menghadiri Rapat Kerja Partai Aceh, di Takengon ibu kota Aceh Tengah, Senin.
Plaksanaan Rapat Kerja Partai Aceh Tahun 2021 yang diikuti ratusan pengurus dan kader dari 23 kabupaten/kota di Aceh, berlangsung sejak Sabtu hingga Senin (27-29/3) di Takengon ibu kota di Kabupaten Aceh Tengah.
Menurutnya, sebagai bangsa Aceh, seluruh kader Partai Aceh harus bekerja dengan baik untuk merebut hati rakyat.
Dia juga meminta kepada seluruh kader partai lokal terbesar di Aceh tersebut, agar menghindari setiap hal yang tidak baik, termasuk dalam hal pencalonan yang meminta mahar seperti uang.
Ia juga menegaskan agar seluruh kader partai politik tersebut tidak mengikuti hal yang tidak baik, khususnya setiap perbuatan yang dapat merusak citra dan nama baik Partai Aceh di masyarakat Aceh.
“Jangan diikuti yang tidak baik, ini yang saya harapkan,” katanya menegaskan.
Malik Mahmud juga meminta kepada seluruh kader Partai Aceh agar tetap solid dan bersatu, serta tidak melakukan kegaduhan antarsesama, serta tidak menciptakan berbagai kelompok yang dapat memecah persatuan.
“Kader jangan berkelompok, Pemilu untuk menentukan nasib Aceh ke depan,” katanya menegaskan.
Baca juga: Partai Aceh minta pemerintah pusat restui Pilkada Aceh pada 2022
Baca juga: Pilkada Aceh 2022, Wali Nanggroe Aceh disarankan temui Presiden
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021