KOI akan mencarikan solusi terbaik dan berbicara dengan PABSI dan Menpora

Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan menfasilitasi dialog antara Eko Yuli Irawan dan Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) guna mencari solusi atas polemik yang dialami peraih medali perak Olimpiade 2016 Rio itu yang hingga kini menolak bergabung di pelatnas Olimpiade Tokyo.

Eko Yuli Irawan pada Senin berkunjung ke Kantor KOI di Jakarta untuk menjelaskan alasan dia tidak berlatih di pelatnas angkat besi di Mess Kwini, Jakarta Pusat.

Anggota Komite Eksekutif KOI, Rafiq Hakim Radinal, mengatakan KOI akan berusaha menemukan solusi terbaik untuk menyudahi miskomunikasi antara PABSI dan Eko Yuli.

Baca juga: PABSI kirim tujuh lifter ke Kejuaraan Asia di Uzbekistan

“Jika kita bicara soal atlet maka kita sedang bicara Merah Putih. Kami akan mencoba untuk tetap mengirimkan atlet yang telah lolos kualifikasi ke Olimpiade Tokyo,” kata Rafiq dalam siaran persnya di Jakarta, Senin.

“Kami juga sudah bertemu PABSI (dua pekan lalu) dan hari ini kami bertemu Eko. Dia telah menerima surat peringatan kedua. Semoga akan ada kesepakatan antara PABSI dan Eko demi kepentingan Merah Putih,” ujar dia.

Sembari menunggu keputusan selanjutnya, Rafiq mengatakan KOI akan membantu mencarikan tempat latihan yang layak bagi Eko yang bisa digunakan mulai 1 April mendatang, mengingat saat ini ia berlatih di rumahnya di Bekasi.

Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari, yang hadir secara virtual, menegur Eko atas perilaku indisipliner dan tidak profesionalnya itu.

Baca juga: Anggaran belum cair, pelatnas angkat besi berjalan secara mandiri

Sementara itu, Eko berharap KOI dapat memberikan solusi dan membuka komunikasi dengan PABSI dan Menteri Pemuda dan Olahraga agar dapat mengizinkan pelatih pilihannya, yakni Lukman sebagai pendamping di pelatnas persiapan Olimpiade Tokyo.

“Saya datang kemari untuk menyampaikan keinginan saya. Saya juga sudah dapat peringatan dari Ketua PABSI. Dia bilang agar saya bisa fokus untuk kepentingan Indonesia dan bersikap sebagai atlet profesional,” kata Eko.

“KOI akan mencarikan solusi terbaik dan berbicara dengan PABSI dan Menpora.”

Eko saat ini masih berlatih mandiri di rumahnya di Bekasi, Jawa Barat dengan dipantau oleh tim pelatih dari Jawa Timur.

Baca juga: Tahun depan tim angkat besi ikuti dua ajang pra-Olimpiade

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021