53 persen dari 1.200 responden milenial menyatakan mendapat informasi melalui internet.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Forum Pegiat Media Sosial Indonesia (FPMSI) Hafyz Marshal memandang penting sosialisasi nilai-nilai Pancasila di ruang publik oleh warganet guna menangkal paham radikalisme dan intoleransi di Tanah Air.
"Mengingatkan warganet agar eksistensi dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara terus disosialisasikan di ruang media publik salah satunya media sosial," kata Hafyz dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Penggunaan media sosial di kalangan generasi muda Indonesia cukup aktif. Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan 53 persen dari 1.200 responden milenial menyatakan mendapat informasi melalui internet.
Sebanyak 78 persen dari 53 persen pengguna internet generasi muda tersebut menyatakan mendapatkan informasi lewat media sosial, Instagram paling banyak, disusul Facebook, YouTube, dan Twitter.
Penggunaan internet umumnya dan media sosial khususnya diperkirakan meningkat dua kali lipat pada masa pandemi. Sementara itu, informasi yang beredar di media sosial maupun internet belum semua terfilterisasi (tersaring) kebenarannya.
Informasi tersebut termasuk informasi keagamaan. Beberapa kasus mantan terduga teroris menyatakan mereka berinteraksi dengan sesama orang radikal melalui media sosial.
Baca juga: Lima bom rakitan teroris Bekasi dan Condet setara 70 bom
Oleh karena itu, Hafyz mengajak warganet untuk aktif menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila di ruang publik agar dapat mengimbangi informasi yang belum terfilterisasi kebenaranya.
Dalam keterangannya, Hafyz mengecam dan mengutuk aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan gerbang Gereja Katedral, Kota Makassar.
Ia berharap aparat kepolisian bisa segera mengusut tuntas pelaku serta otak di balik peristiwa keji tersebut.
Pengeboman tersebut melibatkan jaringan terorisme yang berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daullah (JAD).
"Saya sangat mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. Tidak ada alasan untuk membenarkan tindakan ini," kata Hafyz.
Hafyz juga meminta kepada masyarakat dan warganet untuk tidak takut dan terprovokasi akibat peristiwa tersebut.
"Tindakan teror sengaja untuk menakut-nakuti masyarakat, jangan takut dan jangan share foto ataupun video korban ataupun tersangka," ujar Hafyz.
Baca juga: Polri: 13 terduga teroris diamankan pascabom bunuh diri Makassar
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021