Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi naik 25 poin menjadi Rp9.240-Rp9.250 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.265-Rp9.275, karena pelaku pasar melakukan aksi beli terhadap rupiah.

Analis Valas Rully Nova di Jakarta, mengatakan, aksi beli terhadap rupiah karena pelaku pasar melakukan mencari untung dengan melepas dolar dan membeli rupiah.

Pelaku pasar cenderung melepas dolar untuk mencari untung, setelah hari sebelumnya mata uang asing itu menguat tajam, katanya.

Menurut dia, peluang rupiah untuk naik sebenarnya agak berat, karena tertahan oleh menguat dolar AS terhadap Euro juga merosotnya saham-saham di Amerika Serikat.

"Kami memperkirakan rupiah pada sore nanti akan mengalami kesulitan untuk bergerak naik lagi," katanya.

Ia mengatakan, merosotnya saham-saham di AS, karena pelaku pasar masih khawatir dengan krisis utang Eropa dan pemulihan tingkat pengangguran di AS.

Karena itu pelaku pasar masih hati-hati untuk melepas dolar lebih besar di pasar uang itu, ujarnya.

Kenaikan rupiah itu, lanjut dia juga karena Bank Indonesia (BI) masuk ke pasar melakukan intervensi karena khawatir rupiah makin terpuruk.

BI tidak menginginkan rupiah terus merosot hingga di atas angka Rp9.400 per dolar, ucapnya.

Menurut dia, BI akan tetap menjaga pergerakan rupiah yang cenderung merosot agar tetap berada di kisaran antara Rp9.100 sampai Rp9.200 per dolar.

"Kami optimis rupiah akan tetap terjaga pada kisaran antara Rp9.000 sampai Rp9.200 per dolar, karena BI akan tetap berada di pasar menjaga pergerakan yang negatif," katanya.
(h-CS/A024)


Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010