Palu (ANTARA News) - Pasokan daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mpanau Palu ke PLN setempat dalam beberapa hari terakhir ini kembali normal.

"Saat ini kami sudah bisa memasok daya sampai dengan 26 megawatt (MW) dari kapasitas terpasang PLTU Mpanau sebesar 30 MW," kata Djati Nugroho, kuasa Direksi PT PJPP (Pusaka Jaya Palu Power) di Palu, Selasa.

Ia mengatakan, pekan lalu, pasokan daya baru berkisar 22-24 MW. Tetapi dalam beberapa hari terakhir ini meningkat menjadi 26 MW, sesuai dengan kontrak perjanjian.

Pihaknya akan mempertahankan pasokan daya secara normal dengan mengoptimalkan pengoperasian dua uni mesin PLTU masing-masing berkapasitas 15 MW tersebut.

Namun demikian, semuanya sangat tergantung kepada ketersediaan stok bahan bakar batu bara.

Menurut dia, jika stok batu bara cukup, maka dua unit mesin PLTU akan maksimal juga beroperasi.

Tetapi jika ketersediaan batu bara menipis, maka pengoperasian mesin pembangkit juga tidak akan maksimal. Artinya akan ada pengurangan suplai daya untuk menghemat bahan bakar.

"Kondisi seperti itu sering dilakukan, jika memang stok batu bara telah menipis," ujarnya.

Karenanya, Nugroho berharap kepada pihak PLN selaku penanggungjawab sementara penyediaan batu bara PLTU Mpanau Palu dapat memasok batu bara sebelum stok menipis.

Sesuai dengan kebijakan dari PT PJPP dan PLN, untuk sementara ini dalam jangka waktu belum diketahui, pasokan batu bara dilakukan oleh PLN Pusat.

Sejumlah warga di Palu mmenyatakan senang karena selama beberapa hari terakhir ini tidak ada lagi pemadaman bergilir baik pada siang maupun malam hari.

"Mudah-mudahan saja listrik benar-benar sudah normal," kata Ny Rosmianti, warga Jln Banteng.

Hal senada juga disampaikan Denny Paiman. Ia mengatakan, lega, sebab krisis listrik di Palu sudah berhasil diatasi oleh pihak PLN dengan mendatangkan pembangkit 10 MW.
(T.BK03/S016/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010