Dumai (ANTARA News) - Puluhan massa pendukung Zulkifli-Sunaryo (Zuro) yang menduduki kantor panitia pengawas pemilihan umum (panwaslu) sejak Senin siang (7/6), Selasa dinihari mulai terlihat "panas" dan nyaris menimbulkan aksi anarkis.
Berdasarkan pantauan ANTARA, Selasa sekitar pukul 01.20 WIB, massa pendukung pemimpin "incumbent" tersebut mulai meneriaki ketua Panwaslu, Minggu Rambe dengan makian-makian menuntut percepatan keputusan persetujuan untuk dilakukannya penghitungan ulang kertas suara.
Minggu Rambe yang pada dinihari itu sedang melakukan perundingan dengan beberapa perwakilan atas massa simpatisan Zuro didalam gedung Panwas terlihat mulai menunjukkan gelagat kecemasan dan wajahnya berkeringat.
Ia meminta agar perwakilan massa yang terdiri dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Dumai merangkap ketua tim sukses pasangan Zuro, Zainal Abidin, dan beberapa koordinator lapangan serta aparat kepolisian yang mendampingi perundingan serius itu agar mengamankan puluhan massa yang berada diluar pagar kantor Panwaslu.
Namun massa yang sudah lama menunggu tersebut tidak kunjung mendengarkan arahan pemimpinnya dan justru semakin memanas hingga menggoyangkan pagar dan memaksa untuk masuk kedalam gedung panwas untuk meminta kepastian Minggu Rambe.
Kondisi panas tersebut sempat pertahan beberapa jam sebelum kemudian aparat kepolisian yang mengawal puluhan massa yang terdiri dari kaum pria dan wanita dewasa itu dapat segera meredamnya hingga massa kembali tenang dan menunggu usainya perundingan.
Minggu Rambe yang dikonfirmasi ditengah perundingannya bersama perwakilan massa kepada ANTARA mengatakan, pihaknya akan tetap mengambil keputusan, namun perlu dilakukan perundingan dengan "kepala dingin" agar semuanya dapat berjalan sesuai dengan kehendak.
"Apapun aspirasi dan tuntutan masyarakat Dumai akan saya pertimbangkan dengan jalur hukum yang berlaku. Untuk itu, saya meminta agar masyarakat tetap menjaga ketertiban dalam berdemokrasi," ucapnya.
Dilain pihak, Wakil Ketua DPRD Kota Dumai, sekaligus ketua tim sukses pasangan Zuro, Zainal Abidin, menerangkan bahwa permintaan yang dilakukannya bersanma puluhan simpatisan lainnya merupakan tuntutan yang wajar.
Dimana dalam hal ini, lanjutnya, semua telah sesuai dengan prosedur pemilihan umum yang berlaku.
"Kami sudah menghadirkan saksi-saksi dan barang bukti yang diminta oleh panwas sebelumnya tentang adanya pelanggaran dalam penghitungan suara disejumlah tempat pemungutan suara (TPS). Untuk itu, kami tetap bersikeras, agar penghitungan ulang disetujui pihak panwas selaku polisi pemilu," ringkasnya. (FZR/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010