London (ANTARA News) - Dubes RI Moskow, Hamid Awaludin, bersama pimpinan agama Islam membuka pameran produk-produk bersertifikat halal untuk pertama kali dalam sejarah umat Islam Rusia di Crocus Expo, Moskow, mulai 7 hingga 9 Juni mendatang.
"International Moscow Halal Expo 2010" ini diikuti 60 perusahaan berasal dari Rusia, Belarusia, Jerman, Turki, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Indonesia sebagai tanggapan maraknya semangat beragama, ujar Counsellor KBRI Moskow, Penanggung Jawab Pendidikan, Penerangan, dan Sosial Budaya, Aji Surya kepada koresponden ANTARA London, Senin.
Menurut Aji Surya, beberapa negara sedang berpikir-pikir tentang kemungkinan membuat pameran produk halal, umat Islam di Rusia yang sering diasosiasikan sebagai masyarakat komunis, ternyata melangkah lebih maju.
Pameran ini merupakan jawaban dari kebutuhan di lapangan karena hampir 25 juta umat Islam Rusia terus mendesak perlunya produk halal untuk dikonsumsi dan dipergunakan.
Pameran menggelar tidak hanya aneka makanan dan minuman, namun berbagai barang mulai dari alat kecantikan, keperluan rumah tangga hingga wisata yang berlabel halal.
Sebanyak lima perusahaan Indonesia mengirimkan produknya dan dipamerkan pada stand KBRI Moskow.
Wakil Mufti Rusia, Rushan Abbasyov mengatakan pameran layaknya seperti Idulfitri. "Kami bahagia dapat melaksanakannya. Dan, kami memilih Dubes Hamid Awaludin untuk membuka karena dia sangat aktif dalam mempromosikan kerja sama dengan Dewan Mufti Rusia," ujarnya.
Sementara itu, Dubes Hamid Awaludin menyatakan bahwa produk halal bukan hanya dibutuhkan oleh jasmani, melainkan juga rohani semua umat Islam. "Dalam konsep Islam, produk yang halal akan memberikan implikasi secara rohani," katanya menegaskan.
Ia menegaskan, "Tidak semua komunitas muslim dapat mengadakan halal expo. Karena itu, kita memberikan apresiasi tinggi kepada Dewan Muifti Rusia."
Dalam rangkaian ekspojuga digelar konferensi tentang kemungkinan pengembangan sistem finansial Islam di Rusia, temu bisnis dan juga "fashion show".
Halal Ekspo kali ini mendapat dukungan, antara lain dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia.
Dalam kerangka kerja sama bilateral, tiga bulan lalu, tim Bank Muamalat Indonesia datang ke Rusia untuk memberikan pelatihan manajemen bank syariah di kota Moskow dan Kazan.
Akhir bulan Juni ini rencananya tim dari Kementerian Agama juga akan memberikan pembekalan tentang manajemen haji di Kazan dan Dagestan, Rusia. (ZG/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010