Pemimpin perhimpunan Arab beranggota 22 negara itu akan mengunjungi Jalur Gaza pada pekan mendatang, lawatan pertama semacam itu oleh sekretaris jenderal Liga Arab, kata Yussef.
Perjalanan itu untuk menunjukkan kesetiakawanan dengan rakyat Palestina di hadapan pengucilan tersebut dan keperluan akan peningkatan rujuk Palestina, tambahnya.
Yussef tidak merinci waktu kunjungan itu, tetapi sumber Liga Arab menyatakan dapat berlangsung pada 14 atau 15 Juni.
Gerakan Hamas, yang mengelola wilayah miskin Gaza, pada Minggu menyatakan Mussa akan mengunjungi wilayah Palestina dalam beberapa hari mendatang.
Gaza di bawah kucilan melumpuhkan sejak pejuang berpangkalan di wilayah itu menangkap satu tentara dalam serangan maut lintas perbatasan pada 2006 dan Israel memperketat cengkeramannya sesudah Hamas merebut daerah kantong tersebut pada Juni 2007.
Mesir, tempat Liga Arab bermarkas, juga biasa menutup penyeberangannya dengan Gaza di Rafah, tapi membukanya kembali pada pekan lalu sesudah gempuran maut Israel atas armada kecil bantuan dunia membunuh sembilan pegiat Turki.
Angkatan laut Israel mencegat kapal bantuan lain, Rachel Corrie, pada Sabtu saat kapal itu mencoba mencapai Jalur Gaza.
Negara Yahudi itu pada Senin menyatakan semua pegiat di kapal itu sudah dipulangkan.
Mussa menghubungi Presiden Palestina Mahmud Abbas dan pemimpin pengasingan Hamas Khaled Meshaal di tengah usaha untuk merujukkan kedua pihak, kata Yussef, dengan menambahkan bahwa bagian terbesar kunjungannya akan dicurahkan untuk menolong kedua pihak menjembatani perbedaan mereka.
Pemimpin Palestina Mahmud Abbas pada pekan ini dijadwalkan melakukan perjalanan ke Turki untuk menyampaikan belasungkawa bagi pegiat tewas dalam serangan Israel atas armada bantuan, kata pejabat pada pekan lalu.
Abbas direncanakan bertemu dengan Presiden Turki Abdullah Gul pada 7 Juni di muktamar negara Asia, yang dituan-rumahi Turki, kata jurubicara presiden Palestina Nabil Abu Rudeina kepada AFP.
Kantor berita resmi Palestina WAFA menyatakan Abbas akan menyampaikan belasungkawa atas kematian warga Turki, yang ditembak pasukan khusus Israel dalam serangan atas armada bantuan untuk Jalur Gaza, yang dikelola Hamas, pada awal pekan lalu.
Pemerintah Turki pada tengah pekan lalu menyatakan delapan warga Turki dan satu warga negara Amerika Serikat keturunan Turki tewas dalam serangan atas kapal pemimpin armada itu, kapal tambang Turki Mavi Marmara.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut tentara Israel melancarkan pembantaian berdarah dan mendesak dunia menghukum Israel atas pelanggaran hukum.
Serbuan tentara Yahudi itu menuai kecaman luas dari masyarakat dunia.
"Ia akan menyampaikan belasungkawa bagi pahlawan kebebasan dan dengan pemimpin Turki membicarakan tindakan tepat untuk menanggapi kejahatan itu," kata WAFA, mengacu pada sembilan korban tewas tersebut.
Dari Turki, Abbas terbang ke Amerika Serikat untuk melakukan pembicaraan pada 9 Juni dengan Presiden Barack Obama, kata Abu Rudeina.(B002/S005)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010