Jakarta (ANTARA News) - Lembaga survei Citra Publik Indonesia (CPI)-Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Grup menyatakan, bahwa prediksi kemenangan calon gubernur/bupati/walikoata dalam pilkada karena memanfaatkan sains (iptek) secara ilmiah berdasar data-data hasil survei yang dilakukan sebeleum pelaksanaan pilkada.

Direktur Eksekutif Hendrasmo, MA dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, mengatakan, berkat sains dan metodologi penelitian yang ilmiah, CPI-LSI Grup hingga kini berhasil ikut memenangkan 17 pilkada gubenur dari 33 provinsi se-Indonesia.

Dia memberikan contoh, kemenangan Teras Narang pada pilkada di Kalimantan Tengah, 5 Juni 2010, merupakan salah satu kemenangan spektakuler yang sekaligus mencatatkan kemenangan yang ke-17 yang telah dicapai Lingkaran Survei Indonesia group pada pemilihan tingkat Gubernur di Indonesia. Menyusul kemenangan Dua Rudy, yang didampingi LSI, pada pilkada Gubernur Kalsel, pekan sebelumnya.

"Kemenangan Teras Narang sekaligus membuktikan masyarakat Kalteng bisa menjadi miniatur kebangsaan di Indonesia", katanya.

Berdasarkan penghitungan cepat yang digelar CPI, anak perusahaan Lingkaran Survei Indonesia, Agustin Teras Nerang dan pasangannya Achmad Diran unggul 42,04 persen atas pasangan Achmad Amur dan Baharudin Lisa yang didukung oleh koalisi partai Islam, dengan perolehan suara 37,79 persen%.

Sementara jagoan koalisi Golkar dan Demokrat, Achmad Juliansyah dan Didik Salmijardi memperoleh 15,91 persen suara, sedangkan Yuandreas dan Basuki, dukungan parpol non-parlemen mendapatkan 4,26 persen.

Menurut Hendrasmo, ada sejumlah alasan kemenangan antara lain kombinasi keunggulan di tingkat figur dan kepuasan terhadap kinerja Teras selama menjabat Gubernur 2005-2010 menjadi salah satu faktor penting kemenangan Teras Narang dan Achmad Diran.

Di mata masyarakat, katanya, Teras Narang cukup berhasil dalam membangun infrastruktur. Proyek jalan kereta api yang diharapkan mampu menerobos keterisolasian di daerah Kalteng ditunggu keberadaannya oleh masyarakat serta diharapkan mampu lebih menggeliatkan perekonomian Kalteng.

"Namun isu negatif yang dialamatkan terhadap Teras terkait dengan keterlibatan anggota keluarganya yang lain dalam politik juga bermunculan. Bila dilihat dari pantauan media, cukup sering celaan yang dialamatkan terhadap Teras. Sehingga Teras sebetulnya tidak sepenuhnya menguasai media," ujar Hendrasmo yang selama ini mendampingi pasangan Teras.

Dia menegaskan, CPI menggunakan instrumen "scientific" dalam membantu kemenangan Teras. Selain menggunakan metoda "tracking survey" yang menjadi kunci pemetaan dukungan dan pembuatan strategi pemenangan, juga dilakukan analisis media harian yang memetakan posisi kandidat dalam wacana publik.

"Tim ini diketahui juga melakukan mobilisasi opini baik melalui media lokal maupun pesan singkat di telpon seluler," demikian Hendrasmo.(*)
(Ant/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010