Kami akan terus menyerap, sekarang setiap hari rata-rata kita menyerap 10 ribu ton, sekarang sudah menyerap 200 ribu ton, tinggal dua hari di bulan Maret ini kurang lebih akan bertambah 30 ribu ton

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memperkirakan stok beras di gudang Bulog mencapai 1,4 juta ton hingga Mei 2021 seiring penyerapan beras dan gabah petani yang masih terus dilakukan di masa panen raya saat ini.

"Paling tidak prediksi saya bulan Mei hingga Juni nanti kita sudah bisa capai 1,4 juta ton," kata Budi Waseso dalam konferensi pers secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin.

Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas itu menyebutkan saat ini stok beras yang ada di gudang Bulog di seluruh Indonesia sudah mencapai angka 1 juta ton. Jumlah tersebut berasal dari 800 ribu ton stok beras yang sudah ada di gudang Bulog ditambah 200 ribu ton hasil serapan panen raya petani.

Buwas memperkirakan hingga Mei nanti penyerapan akan bertambah 400 ribu ton yang dijadikan sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Dengan demikian, kata Buwas, stok beras CBP sebanyak 1,4 juta ton di gudang Bulog sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah.

"Kami akan terus menyerap, sekarang setiap hari rata-rata kita menyerap 10 ribu ton, sekarang sudah menyerap 200 ribu ton, tinggal dua hari di bulan Maret ini kurang lebih akan bertambah 30 ribu ton," kata Buwas. Jumlah serapan Bulog pada Maret 2021 ini lebih banyak dibandingkan dengan serapan di bulan yang sama pada 2020 dan 2019.

Buwas menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo sendiri telah memprediksi serapan gabah dan beras diperkirakan sampai Juni.

Dirut Bulog mengatakan pihaknya akan terus menyerap hingga panen terakhir pada Juni, kemudian setelahnya dievaluasi kembali mengenai stok CBP yang dimiliki oleh Bulog.

Purnawirawan Komisaris Jenderal Polisi tersebut menyampaikan juga bahwa rencana impor beras sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Perdagangan merupakan bentuk antisipasi apabila kondisi stok beras di dalam negeri menipis dikarenakan faktor cuaca yang memengaruhi panen padi.

Buwas menyebut pada Juni mendatang akan dilakukan evaluasi kembali mengenai stok beras di dalam negeri.

Namun Buwas meyakini akan ada panen padi yang terjadi pada Agustus hingga September meskipun jumlahnya tidak akan sebanyak panen raya saat ini.

Dia menegaskan bahwa untuk melaksanakan kebijakan impor beras tidak boleh berandai-andai melainkan harus berdasarkan data yang valid. Buwas mengutip data BPS yang memprediksikan akan adanya panen padi pada Agustus hingga September.

Baca juga: Bulog pastikan stok beras nasional aman capai 1 juta ton

Baca juga: Ketua DPD berharap Bulog serap maksimal beras petani

Baca juga: Presiden minta Sri Mulyani bantu anggaran Bulog serap beras petani

Baca juga: Anggota DPR: Kebijakan impor beras jangan korbankan petani

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021