Seoul (ANTARA) - Saham Korea Selatan jatuh dalam tiga hari perdagangan pada Senin karena investor institusional melepas saham di tengah kekhawatiran tentang pandemi COVID-19.

Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) menyusut 4,97 poin atau 0,16 persen menjadi menetap di 3.036,04. Volume perdagangan mencapai 1,27 miliar saham senilai 16,5 triliun won (14,6 miliar dolar AS).

KOSPI mulai 0,22 persen lebih tinggi, tetapi bergerak masuk dan keluar dari zona negatif dan berakhir turun untuk hari ketiga berturut-turut.

Lembaga keuangan lokal melepas saham senilai 711,2 miliar won (628,3 juta dolar AS) di tengah pandemi yang berkepanjangan.

Dalam penghitungan terbaru, negara itu melaporkan 384 lebih banyak kasus COVID-19 selama 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah total infeksi menjadi 102.141. Jumlah kasus harian tetap sekitar 300+ dan 400+ selama tiga bulan terakhir.

Investor ritel dan asing menjadi pembeli bersih setelah kenaikan Wall Street selama akhir pekan. Dow Jones Industrial Average melonjak 1,39 persen, dan S&P 500 naik 1,66 persen.

Saham berkapitalisasi besar berakhir beragam. Pemimpin pasar Samsung Electronics naik 0,1 persen, tetapi raksasa chip memori SK hynix turun 2,2 persen. Mesin pencari yang paling banyak digunakan Naver merosot 2,9 persen, tetapi produsen mobil terbesar Hyundai Motor tidak berubah dibandingkan dengan sesi sebelumnya.

Perusahaan kimia terkemuka LG Chem merosot 0,4 persen, tetapi Samsung Biologics, unit farmasi Samsung Group, naik 3,2 persen. Produsen baterai isi ulang Samsung SDI meningkat 0,6 persen, dan raksasa biofarmasi Celltrion melonjak 5,3 persen.

Indeks KOSDAQ atas saham berkapitalisasi kecil kehilangan 2,60 poin, atau 0,27 persen, menjadi ditutup pada 954,10.

Mata uang lokal berakhir pada 1.131,7 won versus greenback, turun 2,4 won dari penutupan sebelumnya. Mata uang Korea Selatan terdepresiasi karena nafsu makan untuk menghindari aset berisiko.

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021