Tangerang (ANTARA News) - Relawan Indonesia yang selamat dari serangan tentara Israel di kapal Mavi Marmara, Hardjito Warno, sempat melihat dada bagian kanan rekannya sesama relawan, Surya Fachrizal, tertembak sehingga perlu perawatan intensif.

"Saya melihat langsung bahwa dada kanan Surya tertembak peluru tentara Israel dan banyak darah mengalir, makanya harus dirawat," kata Hardjito Warno di Tangerang, Senin.

Hardjito mengatakan masalah tersebut di terminal kedatangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta setelah tiba di Indonesia sebelum menaiki kendaraan tim yang menjemputnya.

Dia mengatakan, kondisi terakhir Surya mulai membaik, padahal sebelumnya sangat membutuhkan pertolongan medis.

Hardjito merupakan relawan yang memberikan bantuan ke Gaza tergabung dalam Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa) bersama Fery Nur, sebagai pimpinan rombongan serta dua anggota lainnya Muhendri Muchtar Kalus.

Namun, Surya tergabung dalam relawan dari Sahabat Al Aqsha-Hidayatullah, bersama Wisnu Dzikrullah Pramudya dan Santi Soekanto masih belum bisa pulang ke Indonesia, keduanya masih menunggu Surya Fachrizal hingga kondisi kesehatannya pulih.

Walau begitu, katanya, memuji kegigihan Surya untuk sembuh meski harus menahan sakit beberapa lama sebelum pertolongan datang.

Lima relawan Indonesia yang menjadi penumpang kapal Mavi Marmara tiba di Indonesia melalui terminal kedatangan luar negeri Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Kedatangan para relawan itu disambut mantan Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid Sidarto Dani Subroto, anggota Komisi I DPR RI, dan Teguh Wardoyo, Direktur Perlindungan WNI Kementrian Luar Negeri.
(U.A047/R010/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010