Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya bursa global memberi sentimen negatif pada saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) Senin ikut terkoreksi dimotori saham pertambangan.
IHSG BEI ditutup turun 73,018 poin (2,59 persen) ke posisi 2.750,233, demikian juga indeks 45 saham unggulan (LQ45) terkoreksi 15,636 poin (2,85 persen) ke posisi 532.478.
Pelemahan bursa Global memberi sentimen kurang bagus pada IHSG, ditambah pelaku pasar mengambil keuntungan jangka pendek dari kenaikan hari sebelumnya sehingga telah mendorong indeks bergerak negatif, kata analis PT Millenium Danatama Securities, Ahmad Riyadi, di Jakarta, Senin.
Pelemahan indeks, tambahnya, terutama didorong oleh melemahnya saham-saham pertambangan. Saham-saham pertambangan ditutup turun 89,435 poin ke posisi 2.124,28.
"Penurunan IHSG wajar karena pelaku pasar banyak yang mengambil keuntungan dari kenaikkan sebelumnya, IHSG menguat hingga empat persen, ditambah bursa-bursa Global melemah," katanya.
Ia menambahkan, pelaku pasar banyak yang mengacu pada bursa Dow Jones dan melihat pelemahan Dow Jones hingga di bawah 10 ribu. "Koreksi Dow Jones dibawah 10 ribu membuat pelaku pasar di Indonesia melakukan aksi jual dan membuat IHSG terkoreksi," ujarnya.
Namun, lanjut dia, saham-saham yang berkapitalisasi besar (big cap) sedikit menahan koreksi indeks lebih dalam.
Transaksi di BEI tercatat mencapai volume 4,673 miliar saham senilai Rp2,913 triliun yang dihasilkan dari 88.797 kali transaksi.
Dari seluruh saham yang aktif, 208 saham ditutup melemah, hanya 27 saham yang menguat, dan 32 saham tidak bergerak harganya.
Bukit Asam (PTBA) turun Rp650 ke Rp16.450, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp550 ke Rp34.600, Indocement (INTP) turun Rp500 ke Rp15.100.
Bursa kawasan regional, indeks bursa Hong Kong Hang Seng turun 401,92 poin ke level 19.378, Straits Times melemah 54,63 poin kelevel 2.751, Nikkei 225 turun 380,39 poin ke level 9.520.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010