Jeddah (ANTARA News) - Organisasi Konferensi Islam (OKI), kelompok terbesar Muslim di dunia, menyerukan negara-negara anggotanya meninjau kembali hubungan mereka dengan Israel setelah serangan terhadap armada yang mengangkut bantuan untuk Gaza.
OKI "menyerukan negara-negara angota mempertimbangkan kembali hubungan mereka dengan Israel, termasuk normalisasi hubungan-hubungan seperti itu," demikian pernyataan OKI pada Ahad malam, setelah satu pertemuan di kota Jeddah, Arab Saudi, kantor pusat organisasi itu.
Beberapa dari 57 anggota OKI, termasuk Mesir, Jordania, Turki dan beberapa negara lainnya dari Afrika dan Asia Tengah menurut laporan AFP memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Pasukan komando Israel menyerang satu armada kapal yang mengangkut bantuan untuk Gaza sebelum 31 Mei 2010 subuh, dan menewaskan sembilan aktivis pro-Palestina yang seluruhnya warga Turki.
"OKI mengutuk keras agresi brutal pasukan Israel terhadap kapal-kapal sipil yang mengangkut barang-barang bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza di perairan internasional," demikian pernyataan orgasisasi itu.
Organisasi tersebut juga menyerukan "Sekjen PBB membentuk satu komisi internasional yang independen untuk melakukan penyelidikan penuh atas insiden itu, yang disebutya sebagai "satu tindakan terorisme negara."
Pertemuan komite eksekutif OKI Ahad itu, yang dihadiri Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki dan sejawatnya dari Turki, Ahmed Davutoglu, diselenggarakan untuk membicarakan serangan Israel tersebut.
Dalam pernyataannya, OKI menuntut Israel memberi ganti rugi kepada keluarga dari mereka yang tewas dan cedera dalam serangan itu.
Pernyataan itu juga menyerukan "pencabutan segera blokade Israel yang tidak sah terhahap Jalur Gaza dan pembukaan seluruh tempat penyeberangan yang dikuasai Israel ke wilayah pantai itu.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah gerakan Hamas yang menguasai Gaza mengemukakan kepada wartawan bahwa ketua Liga Arab Amr Mussa akan mengunjungi wilayah Palestina itu " dalam beberapa hari ke depan."
Israel mempertahankan blokade terhadap Gaza sejak tahun 2007, ketika Hamas mengambil alih kekuasaan atas Jalur Gaza setelah meraih kemenangan dalam pemilu Palestina. Mesir juga menutup perlintasan Rafah menuju Gaza.
Pasukan angkatan laut Israel menyergap sebuah kapal yang mengangkut bantuan kemanusiaan, Rachel Corrie, Sabtu ketika berusaha memasuki Jalur Gaza. Israel, Senin mengatakan semua aktivis di kapal itu telah dideportasi.
(Uu.H-RN/B002/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010