Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah seiring ekspektasi membaiknya ekonomi Amerika Serikat.

Pada pukul 9.47 WIB, rupiah melemah 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.432 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.418 per dolar AS.

Analis pasar uang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin, mengatakan, rupiah akan lebih banyak dipengaruhi oleh pergerakan dolar AS yang masih mengalami tren kenaikan. Indeks dolar AS saat ini telah berada di posisi 92,77.

"Hal ini didorong oleh ekspektasi terus membaiknya perekonomian AS, yang terkonfirmasi dari perbaikan data pengangguran mingguan AS pada pekan lalu dan stimulus fiskal yang cukup agresif," ujar Rully.

Data klaim tunjangan pengangguran AS pada pekan lalu turun menjadi 684 ribu klaim dari pekan sebelumnya 781 ribu klaim dan juga estimasi 735 ribu klaim.

Terkait perkembangan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun, terlihat tren kenaikannya sudah mulai terbatas dan saat ini berada di level 1,67 persen.

"Secara teknikal, pada perdagangan hari ini kami memperkirakan rupiah terhadap dolar AS diprediksi berada pada interval Rp14.405 dan Rp14.458," kata Rully.

Pada Jumat (26/3) lalu, rupiah ditutup menguat 9 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp14.418 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.427 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Senin pagi melemah tipis 2 poin

Baca juga: Rupiah ditutup menguat seiring membaiknya data tenaga kerja AS

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021