Kantor berita AFP melaporkan bahwa London juga mengulangi seruan agar Israel mencabut blokadenya atas wilayah itu.
"Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza tak dapat diterima dan tak boleh berlangsung terus," kata Sekretaris Pembangunan Internasional Inggris, Andrew Mitchell, saat mengumumkan dana yang akan membantu pembangunan sekolah dan klinik kesehatan buat pengungsi di Jalur Gaza.
Dana 19 juta pound itu adalah bagian dari kesepakatan lima tahun dengan total dana 100 juta pound, yang ditandatangani bersama Lembaga Pekerjaan dan Bantuan PBB bagi Pengungsi Palestina (UNRWA) pada 2006.
Konfirmasi mengenai sumbangan itu disampaikan di tengah keprihatinan baru mengenai blokade Israel terhadap Jalur Gaza setelah serangan brutal pasukan komando Israel terhadap satu kapal misi kemanusiaan ke wilayah Palestina itu Senin lalu.
"Ada kebutuhan mendesak bagi adanya akses tanpa belenggu ke Jalur Gaza jika kita mau meningkatkan situasi kemanusiaan guna memungkinkan ekonomi wilayah tersebut bangkit kembali, dan memberi kaum muda Jalur Gaza prospek bagi masa depan yang baik," kata Mitchell.
"Saya menyerukan Pemerintah Israel agar membuka penyeberangan untuk membantu mengakhiri krisis kemanusiaan ini," katanya.
Sebanyak 70 persen warga Jalur Gaza bergantung pada UNRWA untuk memperoleh perawatan kesehatan, pendidikan dan layanan dasar lainnya, kata para pejabat Inggris.
Sebelumnya, Uni Eropa menyampaikan usul bagi pencabutan blokade atas Jalur Gaza setelah serangan brutal pasukan komando Israel terhadap armada kecil yang terdiri atas enam kapal dalam misi kemanusiaan Senin lalu (31/5).
Uni Eropa berencana menyampaikan usulnya dalam beberapa hari mendatang, demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Spanyol Miguel Angel Moratinos di Madrid, Sabtu.(C003/R013)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
orang arab itu tidak tahu berterimakasih juga. bantuan mau tapi masih menggigit pemberinya.