Ashdod, Israel (ANTARA News) - Aksi brutal Angkatan Laut (AL) Israel terhadap para awak dan penumpang kapal Turki, "Mavi Marmara", yang ikut dalam misi kemanusiaan ke Gaza masih menuai kecaman berbagai pihak.
Bahkan, seperti dilaporkan AFP, Sabtu, kalangan kejaksaan Turki sedang mempelajari kemungkinan menyeret para pemimpin Israel ke pengadilan.
Kepala Urusan Hak Azasi Manusia PBB Navy Pillay mengatakan dia pun sedang menindaklanjuti berbagai permintaan agar Israel diseret ke pengadilan Kejahatan Internasional.
Insiden Senin lalu yang menewaskan sembilan orang, termasuk delapan WN Turki, itu kembali memicu aksi demonstrasi ribuan warga Turki. Mereka meneriakkan Israel sebagai pembunuh.
Aksi anti-Israel juga digelar ribuan orang demonstran di kota London. Mereka berkumpul di luar Jalan Downing, London sembari mengibar-ngibarkan bendera Palestina dan meneriakkan "Hentikan aksi pembajakan Israel!"
Di kota Dublin, Irlandia, warga setempat juga meluapkan kemarahan mereka kepada Israel yang menahan Kapal MV Rachel Corrie yang mengangkut bahan bantuan bagi rakyat Palestina di Gaza.
Kementerian Luar Negeri Vietnam juga menangguhkan kunjungan Presiden Shimon Peres akibat apa yang disebut "situasi kompleks saat ini" menyusul serangan brutal aparat keamanan Zionis Israel terhadap kapal Turki Senin lalu itu.
Sebelum adanya penangguhan itu, Shimon Peres dijadwalkan mengunjungi Vietnam pada 11 Juni.
Di Lebanon, dua kelompok pro-Palestina menggelar kampanye pengumpulan dana untuk membeli kapal pengangkut bantuan pendidikan bagi warga Gaza. Mereka berharap kapal itu sudah bisa berlayara menuju Gaza pekan depan.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Kapal MV Rachel Corrie yang membawa bantuan kemanusiaan dan aktivis pro-Palestina gagal mencapai Gaza setelah dihadang kapal keamanan Israel.
Kapal itu tiba di Pelabuhan Ashdod, Israel, Sabtu, tanpa aksi brutal seperti yang dilakukan para personil AL Israel terhadap para awak dan penumpang kapal Turki "Mavi Marmara" Senin lalu.
Kapal Irlandia berbobot 1.200 ton itu digiring dua kapal kecil Angkatan Laut (AL) Israel ke Pelabuhan Ashdod bagian selatan setelah sempat mengabaikan perintah penghentian pelayaran menuju Gaza.
Pihak penyelenggara pelayaran MV Rachel Corrie mengatakan, kapal itu mengangkut peralatan medis, kursi roda, barang sekolah dan semen, bahan bangunan yang dilarang Israel memasuki Gaza. (R013/S008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010