Kapal itu tiba di Pelabuhan Ashdod, Israel, Sabtu, tanpa aksi brutal seperti yang dilakukan para personil AL Israel terhadap para awak dan penumpang kapal Turki "Mavi Marmara" Senin lalu.
Kapal Irlandia berbobot 1.200 ton itu digiring dua kapal kecil Angkatan Laut (AL) Israel ke Pelabuhan Ashdod bagian selatan setelah sempat mengabaikan perintah penghentian pelayaran menuju Gaza.
Pemerintah Israel memuji operasi damai militernya dalam menghentikan kapal yang menyandang nama aktivis perempuan Amerika yang tewas di Jalur Gaza pada 2003 itu.
Namun panitia misi kemanusiaan pro-Palestina itu menyebut aksi aparat keamanan Zionis Israel terhadap bekas kapal dagang tersebut sebagai "pembajakan".
Militer Israel mengatakan, tentaranya mamasuki kapal dengan "kerelaan penuh" para awak dan penumpang kapal sehingga tidak terjadi sama sekali tindak kekerasan.
Angkatan darat Israel mengatakan, MV Rachel Corrie mengangkut 11 orang aktivis pro-Palestina dan delapan orang awak kapal.
Pihak penyelenggara mengatakan, para aktivis yang menyertai misi kapal itu terdiri atas lima orang WN Irlandia, termasuk Pemenang Nobel Perdamaian Mairead Maguire, dan enam WN Malaysia.
Senin lalu, pasukan komando AL Israel menyerbu geladak kapal feri Turki yang memimpin konvoi enam kapal misi kemanusiaan Gaza.
Sedikitnya sembilan orang penumpang kapal itu tewas akibat aksi brutal pasukan komando AL Israel.
Insiden tersebut memicu kemarahan dunia, krisis hubungan diplomatik Turki-Israel dan kutukan Dewan Keamanan PBB.
Pihak penyelenggara pelayaran MV Rachel Corrie mengatakan, kapal itu mengangkut peralatan medis, kursi roda, barang sekolah dan semen, bahan bangunan yang dilarang Israel memasuki Gaza.
Pemerintah Irlandia yang sebelumnya mengimbau Tel Aviv agar mengizinkan MV Rachel Corrie merampungkan misinya ke Gaza terus mendapatkan perkembangan informasi tentang situasi terkini kapal.
Kapal misi kemanusiaan ke Gaza itu mengangkut sekitar seribu ton pasokan bantuan yang separuhnya adalah semen.
Israel melarang pengiriman semen karena khawatir dipakai untuk membangun benteng pertahanan.
Sementara itu, di Kota Gaza, warga setempat berkumpul di pelabuhan menunggu kedatangan kapal itu.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, blokade Israel terhadap Gaza berada di ujung kehancuran.
"Kami berada di 15 menit terakhir pengepungan. Akan banyak kapal yang dikirim organisasi solidaritas internasional dalam beberapa pekan mendatang atas nama keadilan dan HAM," kata Ahmed Yussef.
Operasi militer Israel menghambat upaya kapal Irlandia mencapai Gaza, Sabtu, itu dilakukan di tengah isolasi dunia secara diplomatis terhadap negara Zionis ini menyusul aksi brutalnya Senin lalu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) di Washington, Philip Crowley, mengatakan, AS mengontak Israel, otoritas Palestina, dan Irlandia untuk menghindari terulangnya tragedi atas kapal Turki Senin lalu itu.
Aksi brutal Israel yang menewaskan sejumlah warga Turki telah memicu kemarahan besar rakyat negara itu. Ribuan warga Turki turun ke jalan-jalan kota Istambul menyuarakan slogan anti-Israel.
"Israel Pembunuh!" teriak para demonstran. (R013//S008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010