Pejabat Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya Sammy Rumbino ketika dihubungi, Minggu, mengatakan LPG baru saja masuk ke Jayawijaya setelah akses jalan Trans Papua, Jayapura-Wamena terhubung.
"Sudah ada LPG di Yuhda. Soal jumlah yang didatangkan kita belum tahu pasti karena mereka (pengusaha) juga belum menentu, kalau jalan darat buka mereka distribusi, kalau tidak ya tidak dikasi naik," katanya.
Walau sudah mulai didatangkan ke Jayawijaya, jumlahnya belum banyak apalagi mudah ditemukan seperti di daerah lain di Papua.
"Rata-rata yang didatangkan ini masih yang industri. Yang subsidi belum ada," kata kepala seksi pengawasan barang beredar, ekspor inpor disnakerindag ini.
Pendistribusian LPG ke Jayawijaya memang tidak rutin sebab distribusinya tidak bisa melalui jalur udara, yang selama ini menjadi akses transportasi satu-satunya untuk masyarakat pegunungan tengah Papua.
"Distribusi ini lewat jalan darat dan pasti pengusaha mereka akan hitung untung dan rugi karena namanya juga perusahaan," katanya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, hampir di delapan kabupaten di pegunungan tengah Papua, masyarakatnya tidak begitu akrab dengan LPG karena sulit didapat. Masyarakat Jayawijaya lebih tergantung pada minyak tanah dan kayu bakar, sementara kuota minyak tanah khsusus untuk Jayawijaya terbatas.
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021