Dumai (ANTARA News) - Sekitar 330 lebih aparat kepolisian turun mengamankan massa simpatisan "incumbent", Zulkifli AS-Sunaryo yang mencoba menduduki kantor Komisi Pemilihan Umum daerah (KPUD) Kota Dumai, Riau.
Kepala Bagian Oprasional (Kabag-Ops) Polisi Resort Kota (Polresta) Dumai, AKP Imran Amir yang ditemui ANTARA di tempat kejadian, di Jalan HR Soebrantas, Dumai, Sabtu malam, mengatakan, jumlah personel tersebut sengaja diterjunkan untuk mengamankan aksi protes massa incumbent yang kian memanas.
"Jumlah ini akan terus bertambah apabila massa terus berusaha masuk ke kantor KPUD dan melakukan aksi anarkis yang dapat menimbulkan konflik," ucapnya.
AKP Imran menjelaskan, untuk saat ini pihak terus malakukan pagar betis untuk menghambat massa menerobos masuk ke kantor KPUD.
"Syukur Alhamdullilah, semakin malam massa semakin berkurang dan berangsur tenang. Walau sebelumnya sempat dorong-dorongan," terangnya.
Berdasarkan pantauan ANTARA, ratusan massa yang terdiri dari kaum pria dan wanita dewasa tersebut melakukan orasi didepan kantor KPUD yang berada di Jalan HR Subrantas, Kota Dumai. Mereka menuntut dilakukannya penghitungan ulang.
Selain orasi, massa yang mendapat pengawalan ketat oleh ratusan aparat kepolisian juga memaksa masuk dan menduduki kantor KPUD.
Berdasarkan informasi, ratusan massa pendukung incumbent tersebut sebelumnya merasa kecewa atas penghitungan suara yang dilakukan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Dumai Timur yang diindikasi telah terjadi kecurangan.
Salah seorang pendemo, Muhamad Hasbi, saat ditanyai terkait aksi yang diulakukannya mengatakan dirinya kecewa atas tindakan yang dilakukan pihak KPUD karena terkesan memihak.
"Kami menuntut penghitungan suara ulang, karena kami menganggap penghitungan suara diwarnai kecurangan," ucapnya.(*)
(T.KR-FZR/S006/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010