Bengkulu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan Indonesia menolak tegas setiap tindakan mencederai kemanusiaan dan keadilan yang dilancarkan oleh pihak mana pun terhadap rakyat Palestina.

Dalam pidatonya pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-23 di Bengkulu, Sabtu malam, Presiden menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mendukung rakyat Palestina agar dapat berdiri tegak di negerinya sendiri.

"Saya ingin tegaskan di sini, bawah negara kita terus mendorong terciptanya perdamaian di Timur Tengah. Kita menolak dengan tegas setiap tindakan yang mencederai rasa kemanusiaan dan keadilan yang dilancarkan oleh pihak mana pun terhadap rakyat Palestina," tutur Presiden.

Menurut Kepala Negara, berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat menjadi cita-cita dan harapan kaum muslimin sedunia.

"Adalah menjadi cita-cita dan harapan kaum Muslimin sedunia untuk dengan bebas dapat beribadah menegakkan shalat di Masjidil Aqsha. Ibadah yang sama bebas dan amannya bila kita mengunjungi Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah," kata Presiden.

Indonesia, ujar Kepala Negara, bertekad untuk terus menyuarakan, mendorong, dan melakukan langkah-langkah diplomasi bagi penyelesaian masalah di Timur Tengah secara adil dan damai.

Presiden menegaskan, Indonesia ingin agar penyelesaian masalah Timur Tengah dilakukan jauh dari aksi-aksi kekerasan dan penindasan kemanusiaan.

Dalam pidatonya pada pembukaan MTQ Nasional ke-23 diikuti oleh sekitar 2 ribu peserta dari seluruh Indonesia, Presiden kembali menyatakan keprihatinan dan penyesalan mendalam atas terjadinya tragedi kemanusiaan di Timur Tengah ketika tentara Israel menyerbu Armada Kapal Kebebasan membawa 10 ribu bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza yang menyebabkan 19 relawan tewas dan puluhan lainnya terluka.(*)

(T.D013/ H-KWR/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010