Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 57 Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengecam aksi teror bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
“Kami mengutuk dengan keras tindakan pengecut, pengacau keamanan, perusak keharmonisan umat beragama itu. Di tengah pandemi, seharusnya kita bersatu, tetapi ada perusak persatuan dan kesatuan bangsa dengan pengeboman di rumah ibadah,” kata Dave Laksono melalui pesan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Dave Laksono, yang saat ini menjabat sebagai anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), pun mendorong kepolisian bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan badan-badan intelijen untuk menangkap dalang di balik serangan teror itu.
“Saya menyerukan aparat keamanan TNI-Polri dan aparat intelijen BIN (Badan Intelijen Negara), BAIS (Badan Intelijen Strategis TNI), dan lain-lain, untuk bekerja secara optimal, secara maksimal, bekerja sama mencari tahu dan menangkap semua di belakang ini, termasuk yang membiayai para teroris,” kata Dave Laksono.
Baca juga: Korban bom Katedral Makassar bertambah menjadi 14 orang
Ia mengatakan aksi teror itu menunjukkan perang terhadap terorisme di Indonesia belum selesai mengingat masih ada gerakan-gerakan kelompok teroris yang dapat mengancam persatuan dan kerukunan bangsa.
“Kelompok teroris itu harus dibasmi tuntas sampai habis. Menurut saya, ini tidak bisa selesai di bekas-bekas kombatan-kombatan, serta pelakunya, penyebar ideologinya, serta rekrutmen itu yang harus dihentikan dan ditangkap,” terang Dave.
Bom meledak di pintu gerbang Gereja Katedral, di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Minggu pagi.
Baca juga: Menko Polhukam pastikan Pemerintah buru jaringan teror bom di Makassar
Tidak lama setelah kejadian, kepolisian mengerahkan anggota ke lokasi dan melakukan penyisiran di lokasi ledakan, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulsel Komisaris Besar Polisi E Zulpan kepada wartawan, Minggu.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu, menyampaikan aksi itu diduga merupakan bom bunuh diri, dan temuan awal kepolisian menunjukkan ada satu korban jiwa serta sembilan korban luka-luka akibat ledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
"Data awal yang kami sampaikan satu korban dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara dari unsur masyakat ada lima petugas gereja dan empat jemaat yang saat ini sedang dalam perawatan, kemudian kami bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Itu sementara data awal yang dapat saya sampaikan," kata Merdisyam, saat meninjau lokasi ledakan sebagaimana disiarkan oleh beberapa televisi nasional, Minggu.
Baca juga: Saksi mata duga pelaku bom bunuh diri seorang perempuan
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021