Kalau dilihat di TKP, ada jasad dan kendaraan itu menyatu.

Makassar (ANTARA) - Kepala Polisi Daerah (Polda) Sulawesi Selatan Irjen Pol. Merdisyam menyebut ada sembilan orang korban setelah serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulsel.

"Dari masyarakat ada sembilan orang, lima petugas gereja dan empat anggota jemaah. Kejadian saat pelaksanaan Misa Mu Minggu Palma," kata Kapolda di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), Ahad.

Kelima korban tersebut, kata dia, sudah dibawa ke rumah sakit, yakni Rumah Sakit Stella Maris, Pelamonia, dan Rumah Sakit Bhayangkara, untuk mendapat pertolongan.

Merdisyam menyampaikan data sementara baru seorang meninggal, yakni terduga pelaku.

Baca juga: Tim Gegana Brimob sisir lokasi di sekitar Gereja Katedral Makassar

"Kalau dilihat di TKP, ada jasad dan kendaraan itu menyatu. Diduga belum turun tetapi sempat ditahan pihak gereja, lalu meledak," tutur Kapolda.

Saat ini tim Densus 88 sedang melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti lainnya untuk keperluan penyelidikan. Selain itu, peristiwa ini tentu menjadi atensi Mabes Polri.

"Pasti ada atensi, kami terus melakukan langkah koordinasi dengan Mabes Polri, Densus 88. Jenis ledakan high explosive dengan daya ledak tinggi. Tidak ada kerusakan hanya di gerbang, dekat dengan ledakan," katanya.

Lokasi ledakan tersebut di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balai Kota Makassar. Kejadian itu langsung direspons masyarakat dan aparat kepolisian langsung bergerak menuju lokasi untuk mengamankan.

Baca juga: Ketua MUI Sulsel kutuk aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar

Pewarta: M. Darwin Fatir
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021