Pontianak (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki saat berkunjung ke UMKM Center Dekranasda Pontianak mendorong pelaku UMKM di daerah tersebut untuk naik kelas.
“Kami datang ke Kalbar dalam rangka penugasan oleh Bapak Presiden untuk memetakan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) yang bisa di dorong untuk naik kelas,” kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, di Pontianak, Minggu.
Dalam kunjungannya itu dia mengatakan prioritasnya adalah untuk mencari potensi koperasi agar bisa masuk ke sektor produksi.
“Prioritas kami adalah mencari potensi-potensi untuk mendorong koperasi masuk ke sektor produksi. Kami ada pembiayaan dari koperasi dan menjalin kerjasama dengan peminjaman kredit daerah (Jamkrida) agar bisa mendorong ke sektor produksi,” katanya.
Menurutnya Kalbar mempunyai potensi ekonomi yang besar dalam sektor koperasi dan UMKM.
Baca juga: Koperasi dan UKM dalam rantai pasok industri
“Kami membidik UMKM yang sudah berjalan maupun rintisan untuk naik kelas lewat pendekatan inkubasi, bahkan universitas di sini dan Bank Indonesia bisa jadi mitra kami. Kami akan tindak lanjut lewat kunjungan ini. Mungkin kami akan beberapa kali ke sini karena Kalbar punya potensi ekonomi yang luar biasa berbasis koperasi dan UMKM,” jelasnya
Dia mengatakan Pandemi COVID-19 memang berdampak terhadap UMKM, tapi tidak seburuk perkiraan.
“Pandemi memang berdampak bagi UMKM, di awal sudah diperkirakan hampir 50 persen UMKM akan mati. Tetapi pada kenyataannya kekhawatiran itu tidak terjadi karena pemerintah juga sudah membuat pemulihan ekonomi nasional yang sangat pesat dengan program bantuan peminjaman, hibah modal kerja bagi usaha mikro usaha kerja yang tahun ini akan di lanjutkan kembali,” ungkapnya.
Teten berharap lewat vaksinasi ekonomi di Indonesia bisa pulih kembali.
Baca juga: Teten Masduki ajak UMKM optimalkan teknologi digital
“Kami berharap dengan vaksinasi kegiatan ekonomi bisa pulih kembali, kuncinya pemulihan ekonomi di vaksinasi, yang paling penting saat ini untuk UMKM adalah tahap bertahan,” kata dia.
Menurutnya, kerjasama harus terus dilakukan guna membantu koperasi dan UMKM untuk pulih kembali.
“Sekarang kami bekerja sama dengan Gubernur Kalbar untuk mendata koperasi-koperasi yang punya masalah likuiditas nanti dengan Jamkrida kita akan dukung lewat dana bergulir di Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang memang sudah dialokasikan untuk koperasi. Bantuan dana untuk UMKM tahun ini yang hibah modal kerja menyasar 12,8 juta UMKM, itu total nilainya sekitar Rp15,8 triliun untuk seluruh Indonesia,” tutupnya.
Pewarta: Dedi /Evi Julianti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021