Jakarta (ANTARA News) - Lotte Mart setelah mengambil alih saham PT Makro Indonesia akan segera menerapkan sistem pemasaran baru untuk peritel tersebut.
"Kami akan memakai strategi know-how yang telah teruji selama 30 tahun bukan hanya di Korea tapi juga di China dan Vietnam," kata Presiden Direktur PT Lotte Shopping Indonesia, Moon Young Pyo, di Jakarta, Selasa.
Namun, tentunya, ia menekankan bahwa pihaknya akan menyesuaikan strategi tersebut dengan kondisi pasar di Indonesia.
Oleh karena itulah pihaknya salah satunya berkomitmen untuk menggunakan tenaga kerja profesional sebanyak-banyaknya dari Indonesia sebagai tulang punggung perusahaan.
"Dari pengalaman, kami sudah menguasai pasar Korea sebagai distributor berskala besar yang telah memakai sistem Mileage Service yang memberikan poin belanja pada konsumen," katanya.
Tercatat pada 2000 sebanyak 70 persen atau sekitar 12 juta keluarga Korea telah terdaftar sebagai pelanggan Lotte Mart.
Pasca-akuisisi Makro, pihaknya tidak akan secara drastis mengubah sistem pemasaran yang telah berjalan sebelumnya di Makro termasuk sistem keanggotaan pelanggan.
"Kami tidak akan ubah secara drastis meski ke depan akan kami ubah sistem keanggotaan digantikan sistem pelayanan khusus pelanggan kami yang telah terbukti sukses," katanya.
Pihaknya akan melakukan pendekatan dan penelitian di lapangan untuk menyesuaikan dan mengadaptasikan sistem baru tersebut di Tanah Air.
Hal itu karena menurut dia setiap tempat memiliki karakteristis tertentu yang berbeda dengan daerah yang lain termasuk sifat dan kebutuhan pelanggan.
"Pelanggan setia Makro kami jamin tidak akan dirugikan bahkan akan mendapatkan pelayanan yang lebih memuaskan," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009