Bengkalis (ANTARA News) - Masyarakat Kabupaten Bengkalis, Riau, yang tidak menggunakan hal suaranya atau golput pada pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) 3 Juni 2010 mencapai 35 persen.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bengkalis Iskandar SH kepada ANTARA di Bengkalis, Sabtu, mengatakan, jumlah daftar pemilih (DPT) tetap sebelumnya berjumlah 343.672, dari hasil rekap suara yang dihimpun dari penghitungan cepat (quick count), partisipasi masyarakat dalam menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada Bengkalis tahun 2010 hanya 223.183 pemilih atau sekitar 64,92 persen.

"Artinya, sebanyak 120.589 atau sekitar 35,8 persen masyarakat Kabupaten Bengkalis yang masuk dalam DPT tidak menggunakan hak pilihnya," kata Iskandar.

Jika dibandingkan dengan Pilkada tahun 2005 lalu, tururnya, terjadi penurunan sekitar 4,13 persen. Pilkada 2005 jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya sebesar 30,95 persen atau 84.546 pemilih dari jumlah DPT yang mencapai 273.203.

"Sementara yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 188.657 orang atau 69,05 persen," ungkap Iskandar.

Bedanya, terang Iskandar, pada Pilkada 2005 yang dilaksanakan 23 Juni masih mengikutkan penduduk Kabupaten Kepulauan Meranti yang pada waktu itu masih menjadi bagian wilayah administrasi Kabupaten Bengkalis.

Turunnya partisipasi masyarakat menggunakan hak suaranya pada Pilkada 2010 ini, berdasarkan penulusuran di lapangan diduga disebabkan beberapa hal.

Pertama, banyaknya masyarakat yang masuk dalam DPT tidak mendapat undangan maupun kartu pemilih untuk mencoblos. Hal tersebut seperti yang dikatakan sejumlah warga Bengkalis yang ditemui ANTARA News.

"Di TPS (tempat pemungutan suara) saya, puluhan warga tidak mendapat undangan maupun kartu pemilih untuk mencoblos. Padahal mereka masuk dalam DPT," ucap Ujang, salah seorang pemuka masyarakat di Kecamatan Mandau, Bengkalis.

Penyebab lain, minimnya sosialisasi yang dilakukan KPUD Bengkalis kepada masyarakat, baik melalui pamflet, baliho, spanduk maupun iklan di media dan elektronik.

"Dari awal hingga akhir Pilkada, saya tidak pernah melihat adanya sosialisasi yang dilakukan pihak KPUD mengenai Pilkada Bengkalis. Hampir tidak ada saya lihat spanduk maupun baleho imbauan kepada masyarakat untuk mencoblos pada 3 Juni kemarin," tutur, Juarno, salah seorang warga Bengkalis lainnya.
(T.KR-FZR/F002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010