Washington (AFP) - Dana Moneter Internasional, Sabtu dini hari, mengatakan pekan depan akan mengirimkan seorang pejabat seniornya ke Hungaria untuk berbicara dengan pemerintah baru negara itu menyusul meningkatnya keprihatinan akan utang pemerintah negara tersebut.

"Kepala misi baru kami untuk Hungaria, Christoph Rosenberg, akan ke Budapest Senin untuk satu kunjungan singkat guna menemui pemerintah baru dan membincangkan situtasi dan prospek ekonomi (negara itu) dengan para pejabat senior," kata juru bicara IMF kepada AFP.

"Staf IMF menunggu kerjasama dengan pemerintah baru dan sebagaimana biasa akan bekerjasama bahu membahu dengan staf Komisi Eropa yang juga akan berada di Budapest," kata sang juru bicara yang enggan disebutkan jati dirinya.

Viktor Orban dari partai tengah-kanan Fidesz disumpah menjadi Perdana Menteri pada 29 Mei. Partainya mengendalikan parlemen pada pemilu April.

Pemerintah baru menggantikan pemerintahan minoritas yang memerintah Hungaria sejak April 2009.

Karena terpukul keras oleh krisis ekonomi global, Hungaria menerima paket bantuan 20 miliar euro (24 juta dolar AS) dari IMF, Bank Dunia dan Uni Eropa pada November 2008.

Setelah menggantungkan diri pada IMF sebanyak tiga kali dengan total bantuan diterima 8,7 miliar euro (10,4 miliar dolar AS), pemerintah Hungaria mengatakan pada November 2009 bahwa tidak lagi membutuhkan bantuan IMF berkat meningkatnya kepercayaan investor pada perekonomian dan obligasi negara itu.

Saat ini, 1,7 miliar euro (2 miliar dolar) bantuan masih tersedia dan bisa diakses dengan cepat.

Komentar bernada mengingatkan dari pemerintah dan para pejabat politik telah membuat mata uang Hungaria "forint", indeks saham terjun bebas pada Jumat, dan beban asurnasi untuk kredit gagal bayar -- credit default swaps -- melesat begitu keprihatinan terhadap krisis utang ala Yunani, meningkat.

Menteri Luar Negeri Mihaly Varga mengatakan bahwa defisit pemerintah akan mencapai 7,5 persen dari PDB tahun ini, atau nyaris dua kali dari estimasi pemerintah sosialis sebelumnya yang 3,8 persen.

Lajos Kosa, Wakil Pemimpin Partai Fidesz, menyatakan situasi ekonomi Hungaria "sangat kritis", dan bisa dibandingkan dengan Yuani, serta kebangkrutan negara itu sudah dekat.

Dalam rangka menenangkan gelombang kekhawatiran, juru bicara Perdana Menteri Hungaria mengatakan akan menyampaikan pengumuman Senin pekan depan. (*)

AFP/Jafar

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010