Bogor (ANTARA News) - Organisasi kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" Indonesia mendapatkan teror berupa pesan singkat atau SMS yang isinya berupa informasi menyesatkan serta pesan dengan modus penipuan.
Ketua Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad saat meghubungi ANTARA, Jumat menyebutkan bahwa pesan singkat berisi informasi menyesatkan itu bertujuan untuk menekan perjuangan misi kemanusiaan organisasi itu.
SMS pertama, kata dia, mencatut nama "Dompet Dhuafa", yang isinya: "Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Baru saja dapat kabar dari dompet dhuafa: mobil tim MER-C yang membawa dokter-dokter dari seluruh dunia menuju Palestina Gaza di bom Israel dan 12 relawan MER-C tewas".
Menurut Sarbini, SMS itu jelas menyesatkan karena relawan MER-C yang ikut dalam misi kemanusiaan menembus blokade Israel di Jalur Gaza, Palestina untuk membawa bantuan kesehatan jumlahnya empat orang ditambah seorang wartawan televisi, sehingga jumlah total lima orang.
"Dan jumlah dokternya pun hanya seorang, bukan 12 orang," katanya.
Kebohongan selanjutnya, saat ini relawan MER-C sedang berada di Yordania setelah dipulangkan oleh Israel, setelah kapal "Mavi Marmara" yang membawa mereka bersama relawan negara lain diserang oleh pasukan militer negara Zionis itu.
"Saat ini relawan kami masih di Yordania untuk mengurus persiapan menuju ke Mesir dan Gaza (melalui pintu perbatasan Mesir-Palestina.
Jadi saya membantah isu beredar yang menyebutkan ada 12 relawan MER-C yang dibom Israel saat menuju Gaza, Palestina adalah berita bohong," katanya.
Sementara itu, pada SMS kedua, modusnya jelas bermotifkan penipuan yang isinya: "Yayasan MER-C: Rakyat Palestina sangat butuh bantuan.
Mari kita sumbang rakyat Palestina. Sumbangan bisa dikirim ke Bank Mandiri No. Rek 1300010623505 A/N Maryuni, dan pengirim pesan itu berasal dari nomor telepon seluler +6285294353634.
Rekening sumbangan di MER-C, kata dia, adalah atas nama organisasi dan bukan orang per orang.(*)
(T.A035/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010