Jerusalem (ANTARA News/AFP) - Penyelenggara dari konvoi kapal misi bantuan kemanusiaan mengatakan mereka kehilangan kontak dengan kapal Rachel Corrie, Jumat, saat mereka berusaha menunda usaha terakhir untuk mematahkan embargo dengan sebuah kapal yang bantuan kemanusiaan.
"Situasinya kita kehilangan seluruh kontak dengan kapal tersebut. Kami berasumsi ini merupakan sabotase dari Israel," kata Audrey Bomse dari Gerakan Bebaskan Gaza.
Kapal kargo pengangkut barang bantuan membawa aktivis berasal Irlandia dan Malaysia, direncanakan akan tiba di Gaza pada Sabtu walau mendapat peringatan dari Israel yang sebelumnya telah menurunkan pasukan komando untuk menghentikan enam kapal lainnya, Senin, mengacaukan kegiatan tersebut kemudian menewaskan sembilan aktivis.
"Karena ancaman ini, kami akan menarik kapal Rachel Corrie ke satupelabuhan, menambah orang-orang penting di dalamnya, dan bersikeras supaya wartawan dari seluruh dunia untuk ikut dengan kami," kata Bomse.
Tetapi pihak penyelenggara mengatakan mereka tidak bisa menyampaikan keputusan tersebut kepada penumpang kapal, yang diantaranya termasuk aktivis pemenang Nobel perdamaian Irlandia.
"Kami berharap komunikasi bisa dipulihkan kembali supaya kami bisa menyampaikan keputusan kepada mereka," kata Bomse kepada wartawan AFP.
Pada Kamis siang, penyelenggara mengatakan kapal Rachel Corrie berada 400 kilometer dari posisi perairan internasional tempat enam kapal lainnya disergap oleh pasukan komando Israel, Senin.
Nama kapal tersebut diambil dari nama seorang aktivis muda dari Amerika Serikat bernama Rachel Corrie yang tewas terlindas buldozer Israel pada 16 Maret 2003.
Dia, yang saat itu berusia 23 tahun, berupaya menghentikan penggusuran paksa rumah milik warga Gaza oleh Israel.(*)
(Uu.KR-IFB/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
zionist are trouble maker no.1 in the world....