Jakarta (ANTARA News) - PT Bentoel Internasional Investama Tbk dalam kuartal petama tahun ini membukukan pendapatan bersih Rp2 triliun, naik 54 persen dari periode sama tahun lalu.
Direktur PT Bentoel Internasional Investama Tbk (Bentoel), Chrisdianto Tedjawidjaja, saat paparan publik di Jakarta Jumat mengatakan, kenaikan pendapatan bersih itu ditopang oleh pangsa pasar Bentoel yang naik 8,84 persen dari periode sama tahun lalu yang hanya 6,33 persen.
Hal ini menunjukkan penjualan produk perseroan pada kuartal pertama 2010 naik drastis sebesar 47 persen dibanding periode sebelumnya dikarenakan masuknya produk BAT maupun peningkatan penjualan disemua segmen yang ada, katanya.
Selain itu, menurut dia, perseroan juga melakukan penggabungan usaha dengan PT BAT Indonesia (BATI) mulai efektif 1 Januari 2010 sehingga memberikan nilai tambah baik bagi nilai saham dan volume penjualan.
Perseroan juga melakukan penghematan biaya yang signifikan melalui sinergi dari merger, ujarnya.
Menurut dia, penggabungan usaha adalah konsolidasi operasional manufaktur Bentoel di Malang dengan pabrik tua BAT di Cirebon. Pabrik tersebut telah ditutup dan semua kegiatan produksinya dipindahkang ke Malang.
Perseroan mengeluarkan dana untuk pemindahan mesin-mesin dari Cirebon ke Malang sebesar Rp33 miliar. Perseroan juga mempersiapkan dana sebesar Rp150 sampai Rp200 miliar dari pengeluaran modal perseroan (Capital Expenditure/Capex) sebesar Rp300 miliar.
Capex sebesar itu dipersiapkan dari dana internal dan sebagian lagi dari pinjaman bank lokal, jelasnya.
Chrisdianto Tedjawidjaja mengatakan, dalam rapat tahunan, perseroan menetapkan tidak membagikan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2009 yang seluruhnya akan dibukukan sebagai laba ditahan.
Rapat juga menyetujui pengunduran diri Komisari Perseroan, Nicolaas Bernadus Tirtadinata dari jabatannya, katanya.
Pendapatan 2009
Chrisdianto Tedjawidjaja mengatakan, perseroan selama 2009 berhasil meraih pendapatan sebesar Rp6 triliun meningkat 2,4 persen dibanding tahun 2008.
Peningkatan pendapatan ini disumbangkan oleh kinerja merek utama Bentoel seperti Star Mild dan Sejati, ucapnya.
Menurut dia, perseroan ke depan akan menggenjot produksi pabrik di Malang, karena pasar rokok di dalam negeri masih sangat besar.
(T.h-CS/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010