Jakarta (ANTARA News) - Dewan Perwakilan Rakyat meminta pemerintah dan Pertamina menyosialisasikan penggunaan elpiji yang aman secara terus menerus menyusul rentetan kasus ledakan tabung elpiji belakangan ini.
Demikian disampaikan Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya dan anggota Komisi VII DPR Muchammad Romahurmuziy di Jakarta, Jumat.
Romy, panggilan akrab Romahurmuziy mengatakan, pendistribusian paket konversi minyak tanah ke elpiji tabung 3 kg kini sudah mencapai 44 juta penerima.
"Besarnya penerima program konversi ini mesti dibarengi sosialisasi yang terus menerus," katanya.
Sementara Riefky mengatakan, sosialisasi menjadi penting mengingat kasus ledakan elpiji yang terjadi, umumnya akibat kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menggunakan elpiji secara aman.
Selain juga, menurut dia, pengecekan kualitas tabung dan terutama alat kelengkapannya perlu intensif dilakukan.
"Apalagi, saat ini, beredar banyak tabung ilegal. Aparat kepolisian harus menindak tegas masalah ini," katanya.
Romy menambahkan, pada Senin (7/6) pekan depan, Komisi VII DPR berencana memanggil Menteri ESDM Darwin Saleh dan Dirut Pertamina Karen Agustiawan guna membahas ledakan elpiji tersebut.
Menurut dia, Pertamina harus menjelaskan kepada masyarakat melalui DPR, penyebab ledakan, penanganan pascaledakan, dan langkah hukum yang sudah diambil.
Pertamina juga harus mengumumkan produsen tabung dan kelengkapannya yakni kompor, selang, regulator, katup, dan seal karet yang menimbulkan ledakan, volume produksi, dan wilayah distribusinya.
Sebagai langkah pencegahan, ia mengatakan, produsen yang terbukti produknya tidak memenuhi kualitas, harus mengumumkan langkah-langkah perbaikan kualitas dan kewajiban memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
(K007/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010