Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyebutkan delapan rumah rusak, dindingnya retak-retak akibat bencana tanah longsor dan pergerakan tanah di Kecamatan Pasirwangi sehingga warga diminta untuk waspada karena potensi bencana masih terjadi.
"Iya ada delapan rumah yang terancam," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan di Garut, Jumat.
Baca juga: Longsoran tebing sungai di Pasirwangi terus meluas
Ia mengatakan hujan deras mengguyur wilayah Garut menyebabkan bencana alam longsoran kecil dan pergerakan tanah di Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kamis (25/3).
Bencana alam itu, kata Tubagus, tidak menyebabkan korban jiwa, hanya kerusakan pada bangunan rumah seperti dindingnya retak-retak.
"Tidak ada korban, alhamdulillah," katanya.
Baca juga: Tanah longsor ancam puluhan rumah di Cilawu Garut
Ia mengungkapkan selain di Pasirwangi, bencana alam seperti longsor terjadi di Kampung Tutugan, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, kemudian banjir bandang melanda Kampung Citambal, Cileles, Legok dan Babakan di Kecamatan Cibatu.
Menurut Tubagus bencana yang melanda di tiga kecamatan tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi mengguyur wilayah tersebut, untuk kondisinya saat ini sudah mendapatkan penanganan dari pemerintah daerah.
"Saat ini sudah dalam penanganan, dan tidak ada korban jiwa," katanya.
Baca juga: Bencana longsor melanda lima kecamatan di Garut
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman bencana alam di Kabupaten Garut seperti longsor, banjir, dan pergerakan tanah yang sewaktu-waktu bisa terjadi saat musim hujan.
"Ini puncaknya musim hujan, kami imbau khususnya untuk pengendara yang melintas ke arah selatan untuk hati-hati," kata Tubagus. ***3***
Baca juga: Bencana longsor di Garut rusak dan ancam puluhan rumah
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021