New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak naik pada Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), didorong oleh data resmi AS yang menunjukkan penurunan lebih besar dari perkiraan dalam persediaan bensin AS dan permintaan menguat.
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, melompat 1,75 dolar dari Rabu menjadi ditutup pada 74,61 dolar per barel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juli meningkat 1,66 dolar menjadi menetap pada 75,41 dolar per barel.
Reaksi pasar "bullish" (bergairah) terutama setelah laporan Departemen Energi AS (DoE) tentang persediaan minyak yang bervariasi.
"Reaksi itu tidak dalam satu arah, tetapi secara keseluruhan laporan persediaan relatif positif untuk harga minyak, terutama jumlah bensin," kata Antoine Halff dari Newedge Group.
Persediaan bensin AS anjlok lebih dari yang diperkirakan pasar, sebesar 2,6 juta barel menjadi 219 juta barrel, dalam pekan yang berakhir 28 Mei, menurut data DoE.
Sebagian besar analis memperkirakan penurunan sebesar 700.000 barel.
Persediaan minyak mentah turun 1,9 juta barel dari minggu sebelumnya, sesuai dengan perkiraan.
Pasar minyak menanggapi dengan hati-hati data minyak di negara pengonsumsi energi terbesar dunia, sebelum ditutup naik tajam.
"Saya melihat sebelumnya ketika ada jumlah persediaan sangat bullish," kata Ellis Eckland, seorang analis independen.
Eckland mengatakan bahwa setelah angka AS diterbitkan, pedagang besar "membiarkan minyak (harga) pergi kembali turun dan kemudian ada lonjakan pembelian pada penutupan."
Nic Brown dari Natixis mengatakan kombinasi dari pasokan AS yang lebih rendah dan permintaan yang "masih kuat membawa pasar minyak AS kembali ke keseimbangan."
Selama empat minggu terakhir, Amerika mengonsumsi rata-rata 19,7 juta barel per hari produk-produk minyak, meningkat 8,1 persen dari periode yang sama tahun lalu, kata laporan DoE. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010