Bengkulu (ANTARA News) - Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) secara bertahap yang dilakukan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir berdampak pada peningkatan omset penjualan sepeda motor bekas di Kota Bengkulu.
"Alhamdulilah, penjualan motor bekas semenjak penurunan BBM sudah mulai bergairah," Kata Syahril, pemilik usaha penjualan motor bekas dikawasan Tanah Patah Kota Bengkulu, Selasa.
Menurut Syahril, sebelum terjadi penurunan BBM, dengan harga Premium Rp6.000 per liter omset penjualan sepeda motor bekas memang sangat lesu.
Saat ini, kata dia, usaha yang sudah dia kelola selama lima tahun itu bisa menjual 25 hingga 35 unit motor bekas dalam satu bulan padahal sebelumnya dia hanya bisa menjual maksimal 20 unit motor.
Penurunan harga BBM, memang sangat berdampak pada minat masyarakat Bengkulu untuk memiliki motor, baik motor baru maupun bekas.
Bambang, seorang calon pembeli motor bekas, ketika ditemui sedang bernegosiasi harga motor bekas merk Zupiter Z tahun 2006 mengaku berminat membeli motor bekas karena selain harganya lebih murah kualitas juga masih terjamin.
"Kalau beli motor bekas, pintar-pintar kita aja memilihnya," ujarnya singkat.
Selain itu, alasan dirinya membeli motor bekas karena dana yang dia miliki tidak cukup untuk membeli motor baru yang semakin mahal.
Geliat penjualan motor bekas juga dirasakan perusahaan Adira Motor yang berkantor di jalan Salak, Pasar Panorama Kota Bengkulu yang mengaku penjualan motor bekas dalam satu bulan terakhir mulai meningkat.
Perusahaan yang bergerak pada penjualan motor bekas dan baru secara tunai ataupun kredit ini dalam satu bulan terakhir mampu menjual motor bekas sebanyak 130 unit, padahal sebelumnya, saat BBM naik, penjualannya hanya berkisar 80 hingga 100 unit.
"Nampaknya naik turunnya harga BBM memang sangat berpengaruh bagi masyarakat Bengkulu untuk membeli motor," ungkapnya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009