“Sehingga tugas insinyur atau pendidikan teknik ialah menghasilkan para kreator atau para pencipta yang berdasar pada ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik,” ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Nizam menambahkan dalam konteks itu, dia melihat Indonesia sebagai negara yang masih bergantung pada produk dari luar mulai dari garam, pangan, alat kesehatan yang 90 persen impor, obat-obatan yang 90 persen bahan bakunya berasal dari impor, sehingga menunjukkan bagaimana insinyur kita belum berhasil dalam memerankannya.
“Inilah tantangan terbesar bagi dunia pendidikan teknik, sehingga kita harus membangun kedaulatan kita dengan teknologi untuk bisa mewujudkan industri merah putih kemudian membangun kedaulatan bangsa,” tambah dia.
Nizam menambahkan, melalui revolusi industri 4.0 membawa pada kehadiran teknologi sistem pada semua aspek kehidupan, di sisi lain masyarakat 5.0 ialah masyarakat yang memanfaatkan teknologi untuk kemuliaan dan kesejahteraan manusia.
"Apabila kita tidak bisa menggunakan teknologi untuk bisa mempunyai kedaulatan di dalam negeri, maka kita juga akan semakin bergantung sebagai konsumen," kata Nizam.
Baca juga: BKM PII: Perlu kolaborasi perguruan tinggi untuk hasilkan inovasi
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Heru Dewanto mengungkapkan insinyur tidak hanya bertugas dalam menghasilkan inovasi untuk memajukan peradaban, tetapi juga merumuskan masyarakat dunia seperti apa yang diinginkan.
“Inilah makna sesungguhnya dari society 5.0, kita harus menentukan terlebih dahulu apa yang kita inginkan pada masa depan dengan menggunakan seluruh kemampuan teknologi dan bagaimana kita mencapainya,” kata Heru.
Heru menambahkan untuk menghasilkan output insinyur yang mampu mengemban tugas kemanusiaan, maka kita harus memulai dari hulunya karena input menentukan output-nya. Letak input-nya sendiri berada pada pendidikan tinggi teknik dari rangkaian rantai nilai keinsinyuran.
Baca juga: Menteri Kelautan ajak insinyur berpartisipasi majukan sektor perikanan
Baca juga: PII: Insinyur sedunia harus berkolaborasi hadapi pandemi
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021