Indiana (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat menghentikan distribusi obat antibodi COVID-19 Eli Lilly and Co, bamlanivimab, karena dampak varian virus corona yang mudah menular terhadap kemanjuran obat tersebut.
Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS (HHS) pada Rabu mengatakan telah menghentikan distribusi obat tersebut lantaran terjadinya peningkatan terus menerus varian virus SARS-CoV-2 di AS, yang menolak bamlanivimab ketika diberikan sendiri.
"Kami mengakui bahwa pemerintah AS telah membuat keputusan untuk tidak lagi mengizinkan pemesanan langsung bamlanivimab saja karena kekhawatiran soal prevalensi varian SARS-CoV-2 B.1.427/B.1.429 California dan varian B.1.526 New York", demikian bunyi surat elektronik Lilly kepada Reuters.
Semua lokasi pengiriman obat masih bisa memesan obat campuran dua antibodi buatan Lilly, yakni bamlanivimab dan etesevimab, dan koktail dua antibodi yang dikembangkan oleh Regeneron Pharmaceuticals, kata Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
"Kami yakin bahwa lokasi dengan akses ke bamlanivimab dan etesevimab untuk pemberian bersama sebaiknya menggunakan obat itu daripada hanya bamlanivimab," kata Lilly pada Kamis.
HHS awal Maret ini mengatakan akan membatasi distribusi obat COVID-19 Lilly di tiga negara atas kekhawatiran mengenai dampak varian baru virus corona terhadap kemanjuran vaksin mereka.
Baca juga: Sudah 41,2 juta dosis vaksin COVID-19 disuntikkan di AS
Baca juga: Biden akan kunjungi pabrik Pfizer saat AS minta lebih banyak vaksin
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021