Jakarta (ANTARA News) - Dosis rendah obat diabetes Avandia buatan GlaxoSmithKline yang dikombinasikan dengan metformin dapat mencegah diabetes tanpa menyebabkan efek samping, menurut laporan dokter Kanada pada Rabu.
Meminum setengah dosis kombinasi pil Glaxo mengurangi dua pertiga risiko menderita kadar gula tinggi dalam darah--pra-diabetes--sebelum diabetes tipe-2 penuh, para peneliti melaporkan dalam jurnal kesehatan Lancet.
Empatbelas persen pasien yang mendapatkan penanganan dengan obat itu menunjukkan perkembangan membaik setelah empat tahun, dibandingkan dengan 39 persen pasien yang diberikan placebos.
Efeknya mungkin sama saja dengan obat Avandia dari kelas yang sama, Takeda Actos, kata seorang pemimpin penelitian Dr. Bernard Zinman dari Rumah Sakit Gunung Sinai di Universitas Toronto.
"Saya pikir ini adalah kelas (tingkatan) efek," kata Zinman dalam wawancara telepon.
Actos dikenal secara umum sebagai pioglitazone dan Avandia atau sebagai rosiglitazone, dalam kelas obat disebut thiazolidinediones yang berfungsi membantu tubuh mengoptimalkan insulin.
Diabetes tipe-2 disebabkan karena tubuh secara bertahap kehilangan kemampuan merespon insulin, suatu kondisi yang disebut resistensi insulin. Disebabkan karena makan terlalu banyak, kurang olahraga, gen, dan beberapa faktor lainnya.
Gejalanya, insulin bekerja kurang baik, kenaikan tingkat glukosa dalam darah, rusaknya pembuluh darah dan organ. Sel-sel beta dalam pankreas mulai kehilangan kemampuan untuk membuat insulin.
Efek Samping
Avandia dan Actos bekerja dengan baik membantu bahkan mencegah diabetes. Tapi mereka memiliki efek samping seperti retensi cairan gagal jantung, bahkan serangan jantung.
Glaxo akan menyelesaikan gugatan atas Avandia yang menyebabkan serangan jantung.
US Food and Drug Administration sedang mengkaji data tentang kemungkinan risiko serangan jantung dari obat tersebut.
Glaxo akan mencari dana untuk menyelamatkan pasar Avandia yang goyah dan membayar penelitian. Penjualan Avandia mencapai 3 miliar dolar pada 2006, tapi jatuh menjadi 1,2 miliar dolar pada 2009.
Metformin adalah obat yang lebih dulu membantu insulin dalam tubuh tetapi dapat menyebabkan sakit perut.
Jadi Zinman mencoba setengah dosis kedua obat tersebut untuk melihat apakah efektif dan mengurangi efek samping.
Timnya merekrut 207 pasien pra-diabetes dan memberi mereka dua pil--kombinasi Avandia dan metformin atau placeboss--setiap hari. Peneliti memantau mereka untuk hampir empat tahun.
"Efek samping itu tidak ada--berat badan, retensi cairan, efek samping gastrointestinal," kata Zinman.
Penelitian tersebut tidak berlangsung lama untuk membuktikan apakah gagal jantung atau serangan jantung akan terjadi, tapi Zinman mengatakan cairan retensi berpotensi terhadap jantung.
Keduanya, Avandia dan Actos, akan segera tersedia dalam bentuk generik, dan metformin sudah sejak lama, berarti cara murah untuk mencegah diabetes, ujarnya.
Perubahan gaya hidup seperti olahraga dan mengurangi berat badan juga membantu mencegah diabetes, tapi orang tidak melakukannya dengan baik, katanya.
"Konsep menggabungkan dosis submaximum dalam obat bertujuan menjaga efektivitas dan mengurangi efek samping merupakan salah satu yang menarik," tulis Dr Thomas Buchanan dari Universitas Southern California dalam sebuah komentar.
Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 300 juta orang di seluruh dunia termasuk prediabetes dan 230 juta orang mengidap diabetes.
(Adm/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010