Sampang (ANTARA News) - Pelantikan Kepala Desa Mukte Sareh, Kecamatan Kedungdung, Sampang, Jawa Timur, yang digelar di pendopo kabupaten setempat sempat terganggu oleh teror bom yang diduga ditiupkan oleh pendukung calon kades yang kalah.
Kondisi ini sempat membuat para pejabat di lingkungan Pemkab Sampang resah, termasuk petugas kepolisian dari Polres Sampang.
"Namun alhamdulillah tidak ada apa-apa bahkan tidak ada massa pendukung calon kades yang kalah datang ke lokasi pelantikan," kata Kepala Bagian Operasional Polres Sampang, Kompol Danuri, di lokasi pelantikan, Kamis.
Sebelumnya, dua pendukung calon Kepala Desa Mukte Sareh yang kalah mengancam akan mengerahkan massa besar-besaran untuk menduduki pendopo Pemkab Sampang.
Mereka menuding pelaksanaan Pilkades yang digelar 21 April lalu cacat hukum dan ditemukan banyak penyimpangan.
Pada Rabu (2/6) kemarin puluhan pendukung calon kades, Hisyam Dardiri dan Mohammad Fadal, mendatangi pemkab Sampang melakukan aksi protes.
Sejak Rabu (2/6) malam hingga Kamis (3/6) pagi polisi dari jajaran Polres Sampang sudah bersiaga di sekitar lokasi pelantikan hingga melibatkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak).
Semua undangan dan akan mengikuti pelantikan juga diperiksa dengan ketat, dengan menggunakan alat pendeteksi logam.
Kades terpilih Desa Mukte Sareh yang dilantik Kamis (3/6) oleh Bupati Sampang Noer Tjahja adalah Mohammad Idi. Ia dilantik bersama Kades terpilih dari Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan, Arfa`ie.
Kabag Pemerintahan Desa Pemkab Sampang Sudarmanto menyatakan bahwa pelaksanaan Pilkades Mukte Sareh sudah sesui prosedur dan tidak ada penyimpangan sebagaimana dituduhkan oleh kubu calon kades yang tersingkir.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010