PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu, menyerukan dilancarkannya setiap upaya guna mencegah terulangnya serangan Israel terhadap rombongan kapal kemanusiaan menuju Jalur Gaza, yang menewaskan 10 orang.
"Setiap tindakan harus dilakukan guna mencegah terulangnya peristiwa lain yang semacam ini," kata Ban pada suatu taklimat di Markas PBB, New York, AS.
Ia merujuk kepada serangan Israel terhadap armada kecil kapal bantuan menuju Jalur Gaza.
"Semua pihak terkait mesti memikul tanggung jawab dengan hati-hati guna menghindari peristiwa lain semacam itu, yang merupakan tragedi dua hari lalu," kata Ban. "Saya kembali mendesak dilakukannya tindakan dengan hati-hati dan bertanggung jawab."
Sekretaris Jenderal PBB tersebut, yang baru saja pulang dari perjalanan ke Brazil dan Afrika, mengatakan ia mengamati perkembangan secara seksama.
Sekembalinya ke Markas PBB di New York, ia mengatakan ia telah bertemu dengan wakil tetap Arab, Turki dan Israel serta anggota penting Dewan Keamanan.
Dewan Hak Asasi PBB, yang mengutuk keras tindakan Israel terhadap armada kecil kemanusiaan menuju Jalur Gaza, Rabu, melakukan pemungutan suara untuk mengirim tim penyelidik independen internasional mengenai pelanggaran hukum internasional akibat peristiwa Senin.
Ban, yang juga telah menyerukan penyelidikan yang sesuai, telah menyerukan pembebasan segera pekerja bantuan yang ditahan dalam serangan itu.
Rombongan bantuan itu dikatakan telah membawa bahan bangunan, medis dan pendidikan, serta ratusan pegiat dari berbagai negara, ke Jalur Gaza --tempat blokade telah mengakibatkan penderitaan 1,5 juta orang Palestina di sana.
PBB telah berulangkali berbicara keras menentang blokade atas Jalur Gaza dan mengangkat keprihatinan mengenai arus bahan yang tak memadai ke dalam daerah tersebut guna memenuhi kebutuhan dasar dan pembangunan kembali.
Ban telah mengingatkan dalam satu pertemuan baru-baru ini bahwa penutupan itu menciptakan penderitaan yang tak dapat diterima, melukai kekuatan moderat dan memperkokoh kaum fanatik, demikian seperti dilaporkan Xinhua-OANA..
(C003/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010