London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia melambung tinggi pada Rabu, membalikkan kerugian awal dalam perdagangan yang gelisah didukung oleh membaiknya pasar-pasar keuangan global, kata para pedagang.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, meningkat 1,04 dolar AS menjadi 73,62 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea di London untuk pengiriman Juli meningkat 1,65 dolar menjadi 74,36 dolar.
"Perdagangan gelisah (di pasar minyak) sekarang ada di sini karena kami terus mengikuti jalan pasar-pasar yang lebih luas dan ayunan dalam sentimen risiko global," kata analis VTB Capital Andrey Kryuchenkov.
Wall Street "rebound" (berbalik naik) pada Rabu dan ekuitas Eropa memperoleh kembali beberapa kerugian mereka karena investor melakukan aksi buru saham yang telah jatuh tajam di tengah kekhawatiran utang zona euro dan pemulihan ekonomi global.
Dow Jones Industrial Average naik 0,31 persen pada pembukaan, satu hari setelah jatuh di tengah kekhawatiran baru masalah bank Eropa dan penurunan pertumbuhan di China, serta meningkatnya biaya mengatasi bencana tumpahan minyak Teluk Meksiko.
Sementara itu, penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) naik untuk ketiga bulan berjalan pada April karena pembeli rumah bergegas untuk menandatangani kontrak sebelum berakhirnya pajak kredit pemerintah.
National Association of Realtors (NAR) mengatakan penjualan pending home meningkat 6,0 persen pada April, jauh di atas prakiraan kenaikan 4,3 persen.
Pedagang harus menunggu sampai Kamis untuk laporan mingguan persediaan energi di Amerika Serikat, negara konsumen energi terbesar di dunia.
Laporan, biasanya diterbitkan pada Rabu, ditunda oleh hari libur umum AS "Memorial Day" pada Senin.
Minyak melayang lebih rendah pada awal Rabu, dengan sentimen dikurangi oleh kekhawatiran bahwa krisis utang dan defisit zona euro bisa menggagalkan pemulihan ekonomi global dan mengurangi permintaan energi.
"Pendorong untuk harga minyak saat ini adalah pemulihan ekonomi -- ada beberapa bukti itu di AS dan Inggris, tapi secara keseluruhan kekhawatiran krisis utang zona euro," ujar analis CMC Markets Michael Hewson.
"Kami melihat prakiraan pertumbuhan dikupas kembali untuk zona euro dan dimana ini akan mempengaruhi permintaan energi."
Sentimen pasar terpukul minggu ini setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menyarankan bank-bank zona euro mungkin harus mengurangi nilai aset mereka dengan total 195 miliar euro pada 2011.
ECB mengatakan dalam Tinjauan Stabilitas Keuangandua kali setahun bahwa bank-bank menghadapi beberapa tantangan, termasuk ekposur pada pasar real estat komersial yang melemah, ratusan miliar euro dalam kredit macet, dan kemungkinan persaingan untuk refinancing dengan utang pemerintah yang membengkak.
Minyak jatuh tajam pada Selasa setelah serangkaian indikator ekonomi Eropa dan China yang lesu memicu kekhawatiran tentang permintaan energi. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010